BENGKULU SELATAN
kompasnews.co.id – Program PDAM yang gencar dilaksanakan tahun 2022 masih menimbulkan banyak persoalan yang dananya diproleh dari sumber dana tidak jelas karena tidak ada papan Papan informasi (Merk), yang dilaksanakan di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Manna, Kecamatan Seginim, Kecamatan Air Nipis, dan Kota Manna, di kabupaten Bengkulu Selatan, salah satunya tidak sesuai gambar,,,hal ini diketahui saat investigasi Awak Media beberapa bulan lalu.
Papan informasi (merk) adalah salah satu yang wajib di pasang , karena papan informasi sebagai keterbukaan publik untuk mengetahui Volume Pekerjaan ,Nilai kontrak, sumber Dana dan Konsultan Pengawas dan juga Pelaksana.
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga yang tidak diketahui sumber dana dan PT apa yang mengerjakan proyek tersebut, tidak jelas karena tidak ada papan merk yang terpasang saat itu sebagai pelaksana pekerjaan jalur primer atau jalur induk, pemasangan pipa induk sepanjang 400 m. Sementara untuk pemasangan jalur tersier atau jalur kekonsumen, dikerjakan oleh pihak yang juga belum di ketahui.
Hal ini terpantau pemasangan pipa jalur tersier yang ada kecamatan Manna, tidak memenuhi standard pekerjaan. Pasalnya Awak Media mendapatkan laporan dari masyarakat, kalau pemasangan pipa tersebut terkesan tidak sesuai juklak dan juknis atau amburadul.
Hasil tinjauan Tim Awak Media pun menemukan banyak kejanggalan, di antaranya galian pipa terlihat hanya kedalaman kurang lebih 15 cm sampai 25 cm, yang mana semestinya penanaman pipa minimal kedalaman 60 cm dan lantai pipa diberi pasir minimal 5 cm dan ditutup kembali dengan pasir minimal 5 cm.
menurut salah satu Pengamat Tenaga Ahli Pemipaan yang tidak mau disebutkan namanya, kegunan pasir dalam pemasangan pipa air, berpungsi untuk pengancing pipa.
“Karna mengingat galian pipa tersebut dalamnya harus 60 cm, jadi harus diberi pasir untuk pengancing pipa. Kegunaannya dikemudian hari akan rawan getar yang disebabkan banyaknya lalu lalang kendaran yang akan membuat retak pipa khususnya dibagian sambungan.” Tuturnya.
“Dugaan pemasangan pipa yang ada di desa padang darat sampai pertiggaan padang pandan sangat terkesan asal jadi, kedalaman pipa hanya terlihat 15 sampai 25 cm. Hal tersebut ditambah tidak adanya bantalan pasir sama sekali, pipa langsung ditutup dengan tanah.” Ucapnya
Konfirmasi awak media kompasnews.co.id kepada direktur PDAM sangat tidak bersahabat dan arogan dengan tidak menunjukan sikap sebagai contoh panutan dan pimpinan sebuah perusahan milik pemerintah dareah beliau berkata,
“silahkan laporkan kepolda, silahkan lapor ke mabes silahkan lapor ke mana saja saya tunggu jangan tidak lapor, tuturnya Iwan Deriktur PDAM Manna.
Deriktur PDAM Manna belum bisa memberi keterangan secara rinci mengenai galian pipa ini,
padahal pekerjaan sudah beberapa bulan selesai.
Hingga berita ini ditayang belum ada pihak rekanan yang bertanggung jawab dengan pekerjaan untuk dimintai komfirmasinya terkait dengan pemipaan tersebut yang sangat terkesan asal jadi.
(Tanto)