Dua Pekan atau 60 hari (2 bulan) Teror Molotov di Rumah Kediaman Wartawan Kompas News.Co.Id Belum Terungkap & menjadi Misteri

IKLAN
Dilihat 353

Kompasnews.co.Id I P.Brandan
Rumah wartawan Kompas News.Co.Id di Pangkalan Brandan Tangkahan Lagan yang dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal (OTK) merupakan Suruhan para Bandar (Gembong) narkoba di Kabupaten Langkat.

Sudah dua pekan atau 60 hari kasus teror bom molotov rumah Wartawan Kompas News.Co.Id belum terungkap dan menjadi misteri sehingga menjadi pertanyaan besar para jurnalis dan kalangan masyarakat di sekitar.

Polisi mengaku masih mengumpulkan bukti-bukti di kasus teror Bom Molotov yang menimpa Wartawan Kompas News.Co.Id tersebut.

“Masih mengumpulkan bukti-bukti dan penyelidikan,” kata Kapolsek Pangkalan Brandan AKP Amrizal Hasibuan SH.MH saat dimintai konfirmasi, Kompasnews.co.Id diruang kerjanya beberapa hari lalu.

Mantan Kasatres Narkoba Dairi ini menjelakan beberapa alat bukti diperiksa untuk memburu jejak pelaku dan tidak adanya alat bukti termasuk kamera CCTV yang berada di lokasi TKP.

“Minimnya alat bukti dan Saksi untuk diperiksa dimintai keterangan. Kini masih penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut,” imbuh Kapolsek pria berpangkat tiga balok emas di bahunya.

Terpisah, Praktisi Hukum (PH) di Stabat, diminta Usut Teror Penyerangan kediaman Wartawan Kompas News.Co.Id pelemparan bom molotov itu terjadi di rumah Joko Purnomo sekitar pukul 01.45 WIB, jum’at (11/4/2025).

Aksi teror terungkap setelah Virda Br Panggabean mendengar suara ledakan (dentuman sangat besar) di halaman rumah.

Virda Br Panggabean (41) kemudian mengecek apa yang terjadi lewat jendela.

Ia dan korban juga bergegas untuk mengecek sumber ledakan (dentuman) yang mencurigakan di halaman rumah tepatnya dijendela kaca kamar korban.

Setelah pintu dibuka, ibu empat anak ini mencium bau menyengat bahan bakar minyak (BBM).

Di halaman rumah juga terdapat pecahan kaca Sirup Kurnia dan sumbu pendek dari kain perca yang mengenai jendela kamar anaknya.

Virda ibu beranak empat ini mengatakan teror menimpa Kediamannya merupakan orang suruhan para Bandar atau Gembong narkoba (sabu-sabu-red) untuk menghabisi nyawa korban dan keluarganya istri dan keempat anaknya saat itu berada dalam rumah di Gang Musholla Tangkahan Lagan Barat, Kecamatan Sei Lepan,Kabupaten Langkat Sumatra Utara (Sumut).

Teror dilakukan memakai bom molotov dan sasaran tembakan di depan rumah tepatnya di jendela kamar Anak dan kamar Utama korban.

Pasutri ini, berharap agar pelaku (eksekutor) teror cepat diungkap sehingga aksi serupa tidak kembali terulang, karena pelaku merasa dalam aksi tak terungkap dan eksekutor merasa besar diri dan besar kepala karena tidak terjamah atau tak tersentuh oleh hukum. (jok)

You might also like