Pasaman — Kompasnrws.co.id
Kepedulian tinggi terhadap nasib masyarakat pedalaman kembali ditunjukkan oleh Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar). Menanggapi laporan masyarakat tentang robohnya jembatan kayu yang menghubungkan Jorong Lanai, Batang Kundur, dan Sinuangon di Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kapolda Sumbar langsung menginstruksikan Kapolres Pasaman untuk bergerak cepat melakukan koordinasi dan peninjauan ke lapangan.
Jembatan tersebut merupakan sarana vital yang selama ini digunakan warga untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Kondisinya yang ambruk menghambat mobilitas warga dan memunculkan kekhawatiran akan keselamatan serta keterisolasian daerah.
Menindaklanjuti instruksi Kapolda, Kapolres Pasaman segera melakukan langkah koordinatif.
“Siap Jenderal. Tadi sudah kami diskusikan dengan Bupati. Tim dari Dinas PUPR juga sudah dikirim langsung ke lokasi oleh beliau,” lapor Kapolres kepada Kapolda Sumbar.
Sementara itu, Bupati Pasaman dalam keterangannya menyampaikan bahwa komunikasi intensif telah dilakukan bersama jajaran kepolisian guna menangani permasalahan tersebut secara bersama.
“Kemarin saya sudah berkoordinasi dengan Kapolres. Ini menjadi perhatian bersama karena menyangkut akses utama masyarakat,” ujar Bupati.
Dukungan teknis juga langsung bergerak cepat. Kepala Bidang PUPR Pasaman saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa timnya telah melakukan investigasi awal.
“Kami diperintah langsung oleh Bupati untuk turun ke lokasi. Pagi tadi sudah dilakukan pengecekan, dan alhamdulillah sudah ada solusi teknis. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa segera diperbaiki,” katanya.
Langkah cepat ini juga mendapat perhatian dan apresiasi dari kalangan organisasi masyarakat sipil. Ketua Umum LSM P2NAPAS (Perkumpulan Pemuda Nusantara Pas-Aman), Ahmad Husein Batu Bara, menyampaikan dukungannya atas kepedulian dan kecepatan respon Polda Sumbar terhadap persoalan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat bawah.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kapolda Sumbar atas kepedulian dan kecepatan tanggapan terhadap laporan masyarakat mengenai robohnya jembatan di Nagari Cubadak Barat. Langkah ini menunjukkan bahwa kepolisian hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga pelayan dan pelindung rakyat dalam arti yang sebenarnya,” ujar Ahmad Husein.
Menurutnya, sinergi antara aparat penegak hukum, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil merupakan elemen penting dalam mendorong keadilan sosial dan percepatan pembangunan infrastruktur dasar yang berkelanjutan.
Kehadiran negara melalui koordinasi cepat ini dinilai sebagai bentuk nyata pelayanan publik yang responsif dan berkeadilan sosial. Dengan semangat “cepat, empati, dan operasional”, Polda Sumbar membuktikan komitmen mereka dalam mendukung kemajuan daerah secara langsung dan konkret.
Warga sekitar berharap agar pembangunan jembatan segera terealisasi agar tidak mengganggu aktivitas harian mereka. Jembatan bukan sekadar konstruksi fisik, tetapi merupakan simbol keterhubungan, pemerataan, dan harapan akan pembangunan yang menyentuh hingga pelosok negeri.
Redaksi














