Kompasnews.co.id I Langkat
Perederan narkoba jenis sabu- sabu , di Kabupaten Langkat kian Marak dan sangat meresahkan tak terlihat Khamtibmas diseputaran peredaran narkoba tersebut baik di Kecamatan Sei Lepan dan Brandan Barat.
Disinyalir Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo, SH, SIK M.Si, gagal dalam penindakan dan pemberantasan peredaran narkoba baik sabu-sabu maupun obat-obatan terlarang di wilayah hukum Polres Langkat terkhusus di wilayah Kabupaten Langkat kota bertuah dan religius.
Kegagalan orang nomor satu di Polres Langkat, yakni AKBP David Triyo Prasojo, SH, SIK M.Si, sacara tidak langsung telah kangkangi dan merupakan bagian dari visi dan misi yang tertuang dalam Asta Cita serta Program Prioritas presiden RI Prabowo Subianto.
Mirisnya prihal penangkapan hanya sebatas pemakai dan bandar kelas teri yang diamankan sementara bandar besar kelas kakap atau gembong narkoba terkesan tanpa ada tindakan hukum sama sekali.
Peredaran Narkoba di Polres Langkat seperti tidak ada habis-habisnya, dan kini kian semarak dan meresahkan sehingga sangat terganggunya keamanan ketertiban masyarakat (Khamtibmas) diseputaran peredaran narkoba kian merebak disegala penjuru di kabupaten Langkat terkesan kebal dari hukum.
Pasalnya hingga kini peredaran Narkotika jenis sabu diwilayah hukum Polres Langkat ini masih semarak dan dalam beroperasi dan sulit diberantas karena disinyalir telah terjalin kerjasama dengan aparat penegak hukum terutama Satresnarkoba Langkat.
Salah seorang warga di Telukaru yang tak ingin identitasnya disebutkan kepada Kompasnews,co.id, Senin (19/05/25) mengatakan masih maraknya peredaran narkoba di Sei Bilah,Gang Meriam dan Komplek Baru (Kombar) dan tikungan bambu Tangkahan Sere Kelurahaan Pangkalan Batu Kecamatan Brandan Barat.
Dirinya bertanya soal keberadaan aparat terkhusus kepolisian Satresnarkoba Langkat seperti menutup mata dan tuli terkait keberadaan peredaran sabu-sabu tersebut.
“Sudah tak rahasia umum lagi bang, apalagi lokasinya bandar (pengecer-red) sabu-red dengan menjajahkan barang haram tersebut kerab berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainya,” sebutnya dengan nada sedikit kesal dan kecewa.
Dugaan peredaranp sabu-sabu yang merupakan musuh bangsa itu, menurutnya sudah diatur dan diduga telah bekerja sama alias kordi kepada Kasatresnarkoba dan Kanitnya.
Muslihat semacam sandiwara yang acap dimainkan sindikat peredaran sabu-sabu itu, jika ada pemberitaan media massa cetak maupun online, sejumlah oknum kepolisian terutama Satresnarkoba Langkat, biasanya langsung sigap turun ke lapangan.
Mirisnya, kini para aparatnya terutama Kapolres Langkat terkesan tutup mata dan telinga seolah peredaran sabu-sabu sudah tidak ada lagi alias tidak beraktivitas kembali.
Tapi anehnya komplotan pengedar penjual sabu seperti sudah tau dan tidak ada lagi di lapangan.
“Tak obahnya bagai main petak umpat saja atau pihak PJU Satres Narkoba tutup mata dan telinga.Namun, fakta di lapangan para bandar sabu yang telah disinyalir dikoordinir dan mendapatkan pemback’upan Satresnarkoba Langkat terkesan menjadi Ajung Tunai Mandiri (ATM) oleh Kasat PJU Satres Narkoba .
Jika pihak Kepolisian Polres Langkat melalui Satresnarkoba saat ini dipimpin oleh AKP Rudi Syahputra SH.MH benar-benar mau menghentikan gejolak riuhnya peredaran barang haram tersebut tidak terlalu sulit dan sangat amat muda sekali
Karena boleh dikatakan berlangsung layaknya seperti di depan mata tanpa bersembunyi-bunyi layaknya seperti jual kacang goreng peredaran sabu-sabu-red sabu tanpa tindakan sama sekali. (Lkt-1)













