MATIM,kompasnews.co.id- Komunitas Mahasiswa Pesisir Sambi Rampas (KOMPAS)-Makassar sukses menggelar dialog publik dengan tema pilkada Matim 2024 untuk siapa? Acara ini bertujuan membahas bagaimana kondisi politik di Manggarai Timur hari ini dan kesiapan mahasiswa menyongsong Pemilu 2024.
Dialog publik tersebut diadakan di cafe Buana dan dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai Organisasi, baik organisasi internal kampus maupun organisasi daerah yang ada diberbagai Universitas di Sulawesi Selatan.(28/102024)
Dialog ini juga mengundang tiga narasumber yakni Kamsudin, S.Pd (Dewan penasihat KOMPAS-Makassar), Abdul Latif, S.P (Demisioner Ketua Umum HMI Munir Mulkhan Cabang Gowa Raya), dan ARMAN selaku Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Pejuang kerakyatan (GMPK) Sulsel.
Dewan penasehat KOMPAS-Makassar Kamsudin, S.Pd, menekankan pentingnya dialog ini dalam meningkatkan kualitas SDM mahasiswa dan merespons isu money politik menjelang Pemilu 2024.
“Kita sebagai pemuda dan mahasiswa, harus menjadi garda terdepan dalam membangun kesadaran seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan, Abdul Latif, S.P (narasumber) menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif teman-teman KOMPAS-Makassar. Ia menilai kegiatan dialog publik ini sebagai langkah penting seorang Agen Perubahan untuk mengkaji dan menganalisis dinamika politik yang hari ini di perhadapkan ditengah masyarakat, khususnya masyarakat Manggarai Timur.
Apalagi Manggarai Timur dalam konstelasi Politik dari beberapa dekade sangat jelas memperlihatkan Dinamika Politik yang tidak wajar. Masyarakat bahkan telah mengaminkan dengan Normalisasi Politik tersebut.
“Ini menjadi tantangan mahasiswa untuk hadir membawa solusi juga langsung berperan aktif dalam memastikan kelancaran tanpa adanya kecurangan dipemilu 2024. Karena yang terjadi akhir-akhir ini banyak informasi yang beredar bahwa ASN itu tidak lagi menunjukkan sikap netralitasnya sebagai aparatur sipil negara.”ungkapnya
Sementara Arman, selaku narasumber ketiga menegaskan agar masyarakat Manggarai Timur jeli dalam memilih pemimpin yang nantinya akan menahkodai Manggarai Timur.
“Hari ini angka kemiskinan di kabupaten Manggarai Timur itu masih terbilang ekstrim bahkan Masalah yang belum teratasi dengan baik adalah penegakkan hukum masih terbilang lemah untuk menangani kasus yang terjadi.
Sementara hari ini yang maju dalam kontestasi pilkada matim masih orang-orang yang sama, yang menduduki posisi strategis di struktur kepemerintahan sebelumnya.
“Olehnya sebagai masyarakat Manggarai Timur kita harus jeli memilih sosok pemimpin yang peka terhadap kondisi sosial hari.” kata Arman.
Dialog ini menjadi bukti komitmen lembaga Komunitas Mahasiswa Pesisir Sambirampas (KOMPAS)-Makassar dalam mempersiapkan Kader atau mahasiswa yang berwawasan luas dan kritis, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam keterlibatan sosial dan politik demi kemaslahatan hajat hidup orang banyak.













