1.939 Nelayan TerimaBPJS Ketenagakerjaan Dari Gubsu Melalui Bupati

Daerah
Dilihat 148

Kompasnews.co.id I Langkat
Sebanyak 1.939 orang nelayan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, masuk dalam kategori miskin ekstrim.

Hal ini disampaikan oleh Bupati Langkat, Syah Afandin SH seusai melaksanakan penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada para nelayan di Pendopo Jentera Malay, Rumah Dinas Bupati Langkat, Selasa (6/5/2025).

Menurut Syah Affandin, dari data
Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah nelayan di Kabupaten Langkat mencapai
21.204 orang dan terbanyak berada di kecamatan Pangkalan Susu dengan jumlah nelayan 4.165 orang nelayan.

“Sebagai ujung tombak pembangunan perikanan di Kabupaten Langkat, tingkat ekonomi nelayan masih jauh dibawah kategori sejahtera,” kata pria yang kerap dipanggil Ondim, Rabu (7/5/2025).

Lanjut Ondim, mengacu data dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) maka jumlah nelayan di Langkat yang masuk dalam desil (kelompok kemiskinan) 1-4 sebanyak 7.052 jiwa.

“Dan terbanyak berada di desil 1 atau kategori miskin ekstrim dengan jumlah 1.939 jiwa,” kata Ondim.

Sementara itu berdasarkan pemetaan kantong-kantong kemiskinan, kepala keluarga miskin yang bekerja sebagai nelayan terbanyak berada di Kecamatan Secanggang dengan jumlah 1.787 jiwa.

“Diikuti Kecamatan Tanjung Pura dengan jumlah 1.642 jiwa nelayan, Kecamatan Sei Lepan dengan jumlah nelayan miskin 1.042 jiwa,” ucap Syah Apandin SH.

Untuk membantu para nelayan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara juga telah menyerahkan bantuan kartu BPJS ketenagakerjaan kepada 1.600 nelayan di Langkat.

“Sedangkan Pemerintah Kabupaten Langkat meng-alokasikan dana kepesertaan BPJS tenaga kerja untuk 500 nelayan di tahun 2025,” kata Ondim.

Syah Afandin SH berharap dengan adanya bantuan asuransi BPJS ketenagakerjaan bagi nelayan, dapat memberikan kepastian bagi nelayan untuk mencari nafkah di laut dan meningkatan taraf hidup nelayan.

(Lkt-1)

You might also like