Lhokseumawe Aceh, Kompasnew.co.id – 30 April 2025 — Fenomena turunnya harga ikan di sejumlah pasar tradisional di Lhokseumawe Aceh membawa dampak besar terhadap pedagang ayam. Banyak dari mereka mengeluhkan penurunan omzet harian karena para pembeli kini beralih memilih ikan sebagai sumber protein utama untuk keluarga.
Seorang pedagang ayam, Ampon Salin, (34), yang biasa berjualan gagah dan bijak, tampak tertidur di kursi milik pedagang lain. Ia mengaku sudah tiga hari terakhir kehilangan banyak pembeli. “Biasanya pagi-pagi sudah ada yang beli setengah kilo atau satu kilo, sekarang dari pagi sampai siang baru laku dua ekor ayam,” keluhnya.
Penurunan harga ikan secara serentak membuat masyarakat beralih dari ayam ke ikan. Hal ini menyebabkan para pedagang ayam kehilangan banyak pelanggan dan mengalami kerugian.
Para pedagang ayam, pembeli di pasar, dan pedagang ikan. Salah satu pembeli, Ibu Fauzi (46), mengatakan bahwa ikan lebih hemat dibanding ayam.
“Kalau beli ikan seratus ribu, cukup untuk makan sekeluarga dua kali. Kalau ayam, satu ekor saja bisa habis sekali makan,” ujarnya.

Fenomena ini berlangsung selama beberapa hari terakhir, sejak harga ikan di pasar-pasar tradisional Lhokseumawe Aceh turun drastis pada akhir April 2025.
Kejadian ini berlangsung di beberapa pasar tradisional di Lhokseumawe Aceh, seperti Pasar Pusong, Pasar Cunda, dan Pasar Batu pahat.
Penurunan harga ikan disebabkan oleh melimpahnya hasil tangkapan nelayan dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini membuat harga ikan lebih terjangkau, sementara harga ayam hanya turun sedikit.
Perubahan pola belanja masyarakat membuat pedagang ayam kehilangan pelanggan. Banyak dari mereka merugi karena stok ayam tidak terjual. Beberapa bahkan mempertimbangkan untuk tidak berjualan sementara waktu sampai kondisi kembali normal.
(Muslim)













