PATI,Selasa-09-mei-2023 Setelah sekian lama hampir 15 tahun tidak ada kegiatan kerohanian dalam tajuk pengajian akbar. Bumi Kasiyan malam hari ini selasa kliwon pemuda dan masyarakat menggelar pengajian akbar yang diiringi hadroh syababul mustawa bersama Abuya Thoifur Mawardi (purworejo), Habib Hasan Bin Ali Al Musawa (tayu), Kyai Muhammad Nur Ahmad (pati), dalam rangka halalbihallal pemuda desa Kasiyan kec. Sukolilo kab. Pati, selasa tgl (09/05/23).
Kegiatan malam hari ini dihadiri ribuan warga dan masyarakat desa Kasiyan, berbondong bondong baik ibu ibu, pemuda pemudi, remaja masjid para sepuh dan pinisepuh hadir memenuhi halaman pertelon dum yang dikawal langsung Banser Satkoryon Sukolilo. Atas inisiatif pemuda juga masyarakat Kasiyan yang diketuai Bambang Sunaryo (bengbeng) sebagai panitia acara pengajian akbar ini dapat terselenggara. Dan hampir seluruh wilayah yang ada diperbatasan pati – kudus (bareng) hadir memenuhi pengajian akbar malam hari ini.
Setelah lama vakum bertahun tahun tidak ada aktifitas kerohanian, gema sholawat kembali berkumandang dengan berjalannya waktu dengan diprakarsai oleh warga dan pemuda, pengajian akbar pada malam hari ini dapat terselenggara dibumi Kasiyan,” ucap Bambang Sunaryo yang akrab disapa Bengbeng saat ditemui oleh media.
Masih suasana yang penuh berkah dibulan syawal ini kita semua dapat berkumpul dalam majelis akbar dalam rangka pengajian akbar gema sholawat pemuda Kasiyan. Mudah mudahan Allah SWT memberikan keberkahan dan rahmatNya dimalam yang penuh nikmat ini,” ujar Habib Hasan Bin Ali Al Musawa.
Allhamdulillah dengan bacaan al fatekah pengajian dan gema sholawat di desa Kasiyan menjadi awal yang intinya bahwa marilah segenap perhatian kita pusatkan menghadap kehadiran Allah SWT di hadapan junjungan kita kanjeng Nabi Muhamad SAW dengan adab ta’dim (memulyakan) dan mahabah (mencintai) semurni murninya.
Niat semata mata mengabdikan diri beribadah kepada Allah dengan Iklas tanpa pamprih kapanpun juga, LILAHI dan niat mengikuti jejak tuntunan Rosullah SAW Birossol. Marilah kita sadari bahwa kita bisa melakukan ini semua semata mata atas titah Lillahi Billah dan karena syafaat atau jasa dari Rossullah SAW Birossul.
Mari kita mengakui dengan jujur bahwa kita pernah dosa dan berbuat dholim, baik terhadap Allah SAW terhadap orang tua dan keluarga, terhadap umat dan masyarakat serta terhadap makhluk pada umumnya.
Seluruh pengalaman ini kita haturkan sebagai hadiah penghormatan kepada junjungan kita kanjeng nabi besar Muhammad SAW, sebagai wujud syukur atas segala limpahan rahmatNya, karena islam adalah rahmatan lili allamin imbuhnya ( wwhyu )