BENGKULU SELATAN
KOMPASNEWS.CO.ID-Beberapa waktu yang lalu,awak media ini mendapat informasi dari masyarakat yang namanya kita tutupi demi kabaikan bersama.
“Kami curiga dengan kades, pembukaan badan jalan yang menggunakan alat berat dana desa sebesar itu yang dianggarkan,kata warga beberapa waktu yang lalu.
Senen 5/Juni /2023, awak media mendatangi pemdes pagar gading,kecamatan Pino raya,kabupaten Bengkulu Selatan ,provinsi Bengkulu .
Saat dikonfirmasi,kepala desa menjelsakan,” pembukaan badan jalan tersebut menggunakan anggaran dana desa, dana yang dianggarkan sebesar ,”seratus lima puluh tujuh jutah rupiah (Rp157.000.000),pembukaan badan jalan sepanjang seribu empat ratus meter (1400 meter), jelas kades ,pada awak media,Senen/05/06/2023 dikantor desa.
Kades juga kurang memahami kegiatan tersebut, sehingga kades menyuruh awak media mencari keterangan kepada tim pelaksana kegiatan (TPK)
Saat dikonfirmasi ,TPK menjelaskan ,” pembukaan badan jalan dikerjakan pihak ke tiga,(3), atas nama Ari dari CV Tanjung mulia,” Tetapi pekerjaan itu sebenarnya belum selesai,” namun pekerjaan sudah di sertivikasi atau sudah serah terima, kata Bahidin sebagai TPK ,pada awak media waktu yang sama pada hal sebenarnya pelaksaan pembukaan badan jalan tersebut kurang dari perencaaan sepanjang 1.400 m, ungkap TPK desa Pagar Gading.
Aktivis media bhayangkara Nusantara ,Anton angkat bicara,” Pelaksana pembukaan badan jalan itu kurang dari rencana 1.400 M, “kok bisa-bisanya sudah di trima dan sertifikasi pelaksanaan pekerjaan pembukaan badan jalan tersebut, diluar nalar dan akal sehat, jelas ini menambah daftar kecurigaan kecurangan dari penggunaan uang negara melalui anggaran dana desa, pihak berwewenang harus tegas melakukan pengawansan dan penindakan apabila di temukan ketidak beresan atas penggunaan uang negara melalui anggaran dana desa, dalam hal ini Inspektorat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan harus segera memeriksa dan mengaudit pelaksana kegiatan tersebut, Pantas saja masyarakat curiga dengan pemerintah desa,” jelas sekali kejanggalan dari pekerjaaan proyek dana desa tersebut, Tegas Anton dengan kesal.
kompasnews.co.id akan terus memantau perkembangan kasus ini,” sampai menemukan titik terang dan memberikan informasi kepada masyarakat, sesuai fakta dan data, dan tetap menunggu para pihak yang berkepentingan melakukan audit, agar tidak timbul fitnah dan kecuriggaan di tengah masyarakat desa.
(Tanto JKD)