Ketua Barisan Relawan Air Langga Hartarto Sumatera Utara Fanani Dalimunthe angkat bicara masalah jalan Aek Latong Batu Jomba Sipirok Tapanuli Selatan

Daerah, Politik
Dilihat 541

Tapanuli Selatan Kompasnews- Ketua Barisan Relawan Air langga Hartarto (BARA ) Sumatera Utara Fanani Dalimumthe ST Ketika bertemu diruangan Kantornya Padangsidempuan menjelaskan pada awak media Kompasnews Mengenai Jalan Lintas Sumatera ( JALINSUM ) yang viral di medsos saat ini di sebut Aek Latong Batu jomba lokasi Marsada Kecamatan sipirok Tapanuli Selatan Sumatera Utara.

Saat ini kondisi jalan sudah rusak parah sehingga para pengemudi kendaraan khusus nya roda 4 atau lebih untuk menuju arah Tapanuli Utara dan Tapanuli selatan selalu terlambat kejebak macet menunggu antrian .

Fanani menambahkan, Pemerintah harus memperhatikan jalan aek latong batu jomba ini, sudah banyak korban berjatuhan dan kendaraan rusak saat melintas di jalan aek latong batu jomba tersebut, seharusnya pemerintah kabupaten tapanuli selatan secepatnya memperbaiki jalan aek latong batu jomba tersebut ungkap nya.

Ket:Foto kendaraan rusak dan kondisi jalan aek latong batu jomba Tapanuli Selatan Sumatera Utara

Salah satu warga Tapsel mengeluh HR ( 45 Tahun ) pengemudi kendaraan roda empat yang selalu lewat jalan aek latong batu jomba membawa hasil pertanian untuk di jual ke pasar sipirok dan Padang sidempuan selalu terlambat dikarenakan macet dan banyak yang kecelakaan, saya sebagai masyarakat pekerjaan saya sebagai pengemudi dan sering melintasi di jalan aek latong batu jomba tapanuli selatan, sangat mengharapkan perhatian pemerintah untuk memperbaiki secepatnya jalan tersebut.

Lajut HR kami khususnya pengemudi yang selalu melintasi di jalan aek latong batu jomba apakah tidak ada perhatian pemerintah kabupaten,provinsi dan pusat kenapa kami dibiarkan bertarung nyawa saat melintas jalan aek latong batu jomba ini, dan apakah perintah tutup mata melihat semua kendaraan yang berjatuhan dan rusak akibat jalan tersebut, kalau dihitung-hitung kendaraan roda 4 atau lebih yang berjatuhan sudah berapa kerugian kami untuk memperbaiki mobil kami, apakah kami harus seperti ini seterus nya tandas nya.
(Reporter zulherman)

You might also like