KPHL Pasaman Raya Ungkap Penyebab Banjir Bandang di Lubuksikaping Pasaman

Daerah
Dilihat 318

Lubuksikaping Hb -kompasnews.co.id Pasca Banjir Bandang Yang terjadi di Lubuksikaping Pasaman Sumatera Barat yang terjadi pada Sabtu 2 Desember 2023, yang menyisakan Tanah Lumpur dan sejumlah material Batang Kayu besar.

Kepala UPTD KPHL Pasaman Raya Terra Dharma, S.Hut, M.Si dalam rilis yang di kirimkan pada awak media mengungkap Penyebab banjir
yang terjadi, dikarenakan intensitas curah hujan yang sangat
tinggi/lebat dan tekstur tanah disekitar bantaran sungai pakau cenderung lunak/tanah
liat merah sehingga ketika intensitas curah hujan tinggi dapat menyebabkan longsor.

Akibatnya Sungai batang pakau meluap dan jembatan penghubung yang ada di kejorongan panapa
mengalami penyumbatan oleh material kayu disertai lumpur sehingga air sungai yang
meluap mengakibatkan tergenangnya jalan dan beberapa perumahan masyarakat.

Pada waktu sebelumnya bertepatan pada kejadian banjir di bulan Oktober di sungai
Paninggalan/jorong tampang UPTD KPHL Pasaman Raya Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Barat menugaskan staf untuk melakukan penyelidikan terkait hal tersebut
yang berfokus di hulu sungai Pakau, hulu sungai Rimbo Aro dan di hulu sungai
Paninggalan di jorong Taluak Ambun dengan menggunakan drone akan tetapi dari
pengamatan tersebut tidak ditemukan adanya pembukaan lahan baru akan tetapi di
bantaran sungai terutama yang memiliki kemiringan curam banyak ditemukan longsor
sehingga kayu dan material tanah hanyut terbawa aliran air sungai hingga terjadinya
penyumbatan di aliran sungai yang mengakibatkan banjir.

Diteluk Embun terdapat
Kelompok Tani Hutan (KTH) Ambun Jaya (dalam proses perizinan Perhutanan Sosila)
dan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Kelompok Tani Hutan Piudang Sepakat di Nagari
Tanjung Beringin, yang telah memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.

Kepala UPTD KPHL Pasaman Raya Terra Dharma, S.Hut, M.Si mengatakan
Dari ke-2 Kelompok tersebut sudah diberikan sosialisasi agar tidak
melakukan pembukaan areal hutan.

Oloan Harahap

You might also like