Pati Jawa Tengah Satpolairud Polresta Pati kembali melaksanakan giat inovatif SI POLA CEKAL (Polisi Polairud Cegah Kebakaran Kapal) sebagai upaya pencegahan dini terhadap potensi kebakaran di kawasan pelabuhan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (24/11/2025) pukul 10.00 WIB hingga selesai di atas KM Wahyu Dadi Rahayu GT 75 serta area tambat labuh, yang dipimpin Ps. Kanit Patroli Ipda Sunardi, S.H., bersama personel patroli lainnya.
Patroli difokuskan pada pengawasan area pekerjaan panas seperti pengelasan dan penggerindaan yang dilakukan oleh para pekerja kapal. Personel memberikan imbauan keselamatan kepada pekerja, termasuk edukasi mengenai risiko percikan api dan pentingnya prosedur mitigasi. “Pekerjaan panas memiliki risiko tinggi, sehingga pengawasan harus dilakukan secara berkelanjutan,” ujar Kasat Polairud Polresta Pati, Kompol Hendrik Irawan mewakili Kapolresta Pati.
Kegiatan patroli menyasar pekerja, anak buah kapal, hingga teknisi galangan. Para personel memastikan pekerja telah menyiapkan alat proteksi dini seperti APAR, karung goni basah, hingga pompa air. “Setiap pekerja wajib memahami bahwa pencegahan kebakaran dimulai dari kesiapan alat dan kedisiplinan prosedural,” tegas Kompol Hendrik.
Selain patroli, petugas juga memberikan peringatan langsung kepada para pekerja yang sedang melakukan pekerjaan pengelasan dan penggerindaan. Imbauan diberikan secara humanis namun tegas agar standar keselamatan dapat diterapkan tanpa kompromi. “Kami tidak hanya melakukan pengawasan, tetapi juga mengedukasi agar budaya keselamatan benar-benar tumbuh di lingkungan pelabuhan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Kasat Polairud juga menekankan pentingnya koordinasi antara pekerja kapal, operator pelabuhan, dan aparat kepolisian. Menurutnya, potensi kebakaran kapal tidak hanya merugikan pemilik kapal, tetapi juga bisa berdampak pada keselamatan banyak pihak. “Pelabuhan adalah kawasan dengan aktivitas padat, jadi pencegahan harus dilakukan bersama-sama,” tambahnya.
Petugas juga mengingatkan pekerja agar selalu menempatkan alat pemadam dalam posisi siap pakai serta memastikan area sekitar pekerjaan panas benar-benar aman dari material mudah terbakar. “Kami inginkan setiap pekerjaan dilakukan dengan penuh kewaspadaan, karena satu percikan saja bisa menjadi masalah besar jika tidak ditangani,” ungkap Kompol Hendrik.
Di sela giat, personel turut melaksanakan APP sebelum dan sesudah kegiatan sebagai bagian dari evaluasi harian. Evaluasi ini penting untuk menilai efektivitas patroli sekaligus memetakan potensi kerawanan. “Setiap hari kami lakukan analisis dan evaluasi agar kegiatan SI POLA CEKAL semakin tepat sasaran dan bermanfaat,” ucapnya.
Secara keseluruhan, kegiatan berjalan aman, tertib, dan lancar. Para pekerja juga terlihat kooperatif serta telah memenuhi standar kesiapsiagaan. “Respons masyarakat sangat positif. Ini menunjukkan bahwa kesadaran keselamatan di pelabuhan semakin meningkat,” tutup Kompol Hendrik Irawan.( wwhyu )













