Jateng – Dalam rangka memenuhi kebutuhan air irigasi demi mendukung ketahanan pangan nasional dan aktivitas perekonomian serta mendorong pemerataan pembangunan nasional yang tercantum dalam prioritas pembangunan kelima Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional 2020 – 2025, maka diperlukan penyelenggaraan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3 – TGAI) adalah program rehabilitasi, peningkatan atau pembangunan Jaringan Irigasi dengan berbasis peran serta masyarakat petani yang dilaksanakan sendiri oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air, Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air atau Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air secara swakelola.

Adapun jenis kegiatan pelaksanaan P3 – TGAI terdiri dari : – Rehab jaringan irigasi, – Peningkatan jaringan irigasi dan/atau, – Pembangunan jaringan air.
Saat dilakukan investigasi dilapangan pada Kamis (09/11/2023) siang, baru beberapa bulan selesai dikerjakan bangunan sudah pada ambruk ( roboh ) Tampak pasangan batu utuh (besar) tanpa dibelah terlebih dahulu langsung dipasang pada dinding tanah sebelah kiri dan kanan diatas lantai tanah, sementara untuk pondasi pasangan tidak ada.
Bangunan yang sudah jadi untuk saluran irigasi tersebut kelihatan rongga-rongga besar di antara sela batu pasang tampak terlihat disisi sebelah utara dan selatan tanpa ditutup oleh adukan semen pasir serta tidak di sier.
Pada sisi sebelah utara bangunan sudah ambrol dan ambruk hingga beberapa meter (kurang lebih hampir delapan (8) meter).
Campuran adukan pasir dan semen yang sudah terpasang ketika diremas mudah hancur, sementara untuk batu pasang terlihat kering batu pasang dari batu gunung bercampur tanah merah.
Papan proyek sebagai informasi adanya pekerjaan juga tidak tampak terlihat di lokasi.
Saat hendak dikonfirmasi perihal temuan tersebut di desa Sarirejo kecamatan Pati kabupaten Pati Jawa Tengah, awak media ke kantor desa pada Jumat (10/11/2023) pukul 09.30 WIB, Kepala Desa (Kades) Sarirejo Wiku Haryanto ditunggu hingga satu (1) jam lebih ternyata tidak berangkat ke kantor.
Awak media hanya ditemui salah satu perangkat desa (Kaur Perencanaan).
Ketika dicoba dengan melakukan komunikasi melalui sambungan telepon WhatsApp, pada Jumat Kades juga tidak menjawab.
ketika hari Sabtu (11/11/2023) pukul 16.59 dilakukan komunikasi via WA ” Ijin kiranya bisa berkomunikasi melalui WA, dijawab ” Iya Bpk, ini baru nunggu nenek sakit di semarang, (pukul 18.29 WIB). Maaf Pak baru pegang HP (pukul 18.31 WIB). Pukul 18.34 WIB kembali Kades di WA “Kepareng bade konfirmasi perihal pekerjaan P3TGAI…kembali dijawab Kades ” Iya konfermasi, ini baru repot (pukul 19.19 WIB).
Hingga berita ini di naikkan Kades belum dapat dikonfirmasi secara lengkap terkait bangunan proyek P 3 TGAI yang sudah pada hancur. (Anggo, is ).