Kompas news.co.id I Brandan
Sebulan lebih berlalu, Polisi belum berhasil mengungkap indenditas pelaku pelemparan bom molotov kerumah wartawan di Gang Mushollah Tangkahan Lagan Kelurahaan Alurdua Baru Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat yang terjadi pada, jumat (16/4/2025) sekitar pukul 01.30 wib .
Pasalnya, hingga kini pelaku masih berkeliaran dan belum ditangkap Polisi, sehingga membuat masyarakat menjadi merasa kurang nyaman dan tidak tenang.
Rumah wartawan di Gang Mushollah Tangkahan Lagan Kelurahaan Alurdua Baru Kecamatan Sei Lepan dan merupakan satu kaca jendela kamar anak pecah akibat lemparan bom molotov dari botol sirup namun kejadian tersebut pun diam serta membeku (peti es kan) dengan sendirinya dan polisi juga belum berhasil mengungkap dan menangkap para pelaku yang telah menghabisi nyawa korban dan keluarga korban.

Atas kejadian tersebut, Joko Purnomo (47) di dampingi istrinya Virda Br Panggabean langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Pangkalan Brandan dengan nomor laporan polisi STTLP/B/45/IV/2025/SPKT/POLSEK PANGKALAN BRANDAN/POLRES LANGKAT/POLDA SUMATERA UTARA.
Pasca kejadian tersebut, petugas Opsnal dari Polsek Pangkalan Brandan langsung turun ke lokasi kejadian dan melakukan pengecekan. Kejadian pelemparan bom molotav tersebut sampai saat ini kasusnya masih mengambang dan mandek tanpa ada pengusutan lebih lanjut oleh aparat penegak hukum di mapolsek Pangkalan Brandan.
Joko Purnomo sebagai korban berharap agar kejadian pelemparan bom molotov kerumahnya dapat diungkap dan para pelaku terlibat yakni eksekutor dan aktor intelektualnya dapat di proses sesuai hukum yang berlaku.
“Saya heran kejadian yang menimpa kediamannya sudah memasuki satu bulan lebi belum juga ada tanda titik terangnya siapa pelaku dan otak pelakunya (aktor intelektualnya) kejadian pada tanggal, jumat (11/4/2025) dini hari.
Sudah satu bulan lebih juga belum terungkap, saya juga menjadi heran apakah ada yang mencoba menutupi kasus ini agar tidak terungkap, atau ada yang mencoba melindungi pelaku agar tidak terungkap.
Miris dan sedih kami masyarakat kalau kejadian ini tidak terungkap, pelaku akan merasa dirinya semakin hebat dalam menjalankan aksi kejahatan dan akibat tidak terungkapnya kejadian pelemparan bom molotov ini maka pelaku akan semakin leluasa untuk membakar rumah orang, karena dia yakin tidak akan pernah terungkap,” ujarnya.
Saya heran, saja sekelas Polres Langkat melalui Polsek Pangkalan Brandan belum bisa mengungkap kasus ini kan menjadi tanda tanya besar kepada kami, apakah benar tidak terungkap atau ada fenomena lain dibalik tidak terungkapnya kejadian yang menggemparkan Kabupaten Langkat terkhususnya di Telukaru yang terjadi, satu bulan lebih, jumat (11/4/2025) dini hari.
Atas kejadian ini kami sekeluarga masi terauma dan ketakutan kalau pelaku masi juga bebas berkeliaran belum mendapatkan tindakan tegas dari aparat kepolisian setempat.
“Saya berharap Bapak Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. melalui Kapoldasu Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto dapat mengungkap dan menangkap pelaku pelemparan bom molotov kerumah saya, kuat dibalik kejadian ini sehingga sampai sekarang pelaku kejadian pelemparan bom molotov kerumah saya belum terungkap. Saya juga meminta para pihak tidak melindungi pelaku eksekutor serta ya otak pelakunya (aktor intelektual-red),” ungkap Joko Purnomo. (Lkt-1)