Obi Barat Halsel – Penutupan dua lokasi tambang emas rakyat oleh tim gabungan dari Polda Maluku Utara dan Polres Halmahera Selatan di Pulau Obilatu, Kecamatan Obi Barat,beberapa bulan yang lalu menuai reaksi dari warga terdampak. Sejumlah masyarakat desa, manatahan, desa jikohae, desa soasangaji,desa alampelita dan desa alamkananga menyampaikan harapan agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah hadir membantu mencarikan solusi hukum.
Beberapa Tokoh pemuda dan juga Tokoh Agama Di Lima desa kecamatan Obi barat mengaku kecewa atas tindakan penutupan tambang yang selama ini menjadi sumber penghidupan masyarakat. Kami meminta bapak presiden prabowo subianto bisa hadir memberikan jalan keluar kepada bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba dan Gubernur Maluku Utara, Ibu Serly Joanda Laos.karna selama tambang di tutup kami Masyrakat seluruh kecamatan Obi sangat menderita.
“Kami tidak menentang regulasi. Tapi kami berharap pemerintah membantu kami mendapatkan izin agar bisa menambang secara sah dan aman. Kami ini hanya rakyat biasa yang berusaha mencari nafkah,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (16/8/2025).
seorang Tokoh Agama desa jikotamo Hi Lasaid menyoroti belum adanya kejelasan soal perizinan pertambangan di wilayah Obi Barat Menurutnya, sebagian besar warga menggantungkan hidup dari sektor tambang emas,” ungkapnya
Lebih lanjut, Hi Lasaid menyebut bahwa, aktivitas pertambangan yang dilakukan warga tidak hanya menopang ekonomi keluarga, tetapi juga telah berkontribusi dalam pembangunan desa, termasuk pembangunan masjid ,” tegasnya
“Kalau tambang bisa dibuka kembali secara legal, itu akan bermanfaat untuk banyak orang. Termasuk untuk melanjutkan pembangunan masjid Di desa soasangaji dan desa mantahan ” tutupnya.
Sumber : wawancara
Editor : Rusdi













