Kompasnews.co.id. Manggarai Timur, NTT. (11/05/2024). Antrian panjang pembeli pertalite kembali menghiasi halaman SPBU Pota bahkan antrian tersebut sampai ke bahu Jalan Raya sepanjang seratus meter lebih.
Antrian panjang pembeli tersebut disebabkan oleh tidak adanya ketersediaan BBM pertalite selama dua hari. Sementara itu, pembeli yang notabene masyarakat yang berprofesi sebagai petani dan nelayan sangat membutuhkan Pertalite untuk kelangsungan perkerjaan mereka.
Dalam pantauan media kompasnews.co.id, Mobil pertamina pengangkut BBM jenis pertalite dari depot Pertamina Reo baru sampai pagi tadi di SPBU Pota, Sabtu 11/05/2024 sekitar pukul 09.00 Wita.
Antrian panjang tersebut sunggu menyiksa pembeli. Dibawah terik matahari yang sangat menyengat kulit, mereka masih saja bertahan agar mendapat pertalite.
“Kami rela menahan terik panas dan rela berjam-jam berdiri dalam antrian agar kami mendapatkan pertalite untuk digunakan di mesin pompa air menyiram bawang dan digunakan untuk perahu motor nelayan menangkap ikan.”, tutur salah satu pembeli kepada awak media.
Secara terpisah salah satu aktivis Manggarai Raya berinisial MH menyoroti fenomena antrian panjang pembeli dan ketersediaan pertalite di SPBU Pota.
“Pihak pengelola SPBU seharusnya transparan kepada masyarakat apa sebab dari mandeknya BBM Pertalite di SPBU Pota. Padahal, setau saya stok pertalite di Depot Pertamina Reo tidak pernah kurang.”, tandas MH kepada awak media kompasnews.co.id
Sampai berita ini dinaikan Pihak Pengelola SPBU Pota Sambi Rampas belum dikonfirmasi soal sebab dari mandeknya ketersediaan BBM Pertalite tersebut.













