Jateng – Wilayah Kabupaten Pati sebagian kembali terendam banjir akibat hujan yang turun dengan intensitas tinggi. Terbaru, banjir terjadi di perbatasan Desa Gunungpanti Kecamatan Winong dan Desa Sinomwidodo Kecamatan Tambakromo pada Selasa petang, 27 Februari 2024 akibat luapan Sungai Godo.
Gundulnya hutan di pegunungan kendeng disinyalir membuat serapan air di daerah atas menjadi berkurang sehingga air bah turun ke daerah bawah.
Menyikapi musibah ini, Ketua DPRD Pati Ali Badrudin menilai musibah banjir bandang yang menjadi langganan di wilayah ini tidak hanya dikarenakan gundulnya hutan pegunungan kendeng, melainkan sedimentasi Sungai Godo yang semakin dangkal.
Atas dasar itu, dirinya berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati Jawa Tengah, bersama BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) segera melakukan normalisasi sungai secara menyeluruh.
Menurutnya, meskipun saat ini Sungai Silugonggo sudah dilakukan normalisasi, hal ini hanya bisa mencegah luapan sungai disekitarnya. Sehingga, sungai-sungai lain seperti Sungai Simo, Sungai Wulan, Sungai Sentul, Sungai Gandam, serta sungai lain yang berpotensi menimbulkan banjir.
“Kalau normalisasi harusnya menyeluruh jangan setengah-setengah. Yang di Silugonggo ini sudah bagus, dibuat kali sudetan juga untuk menampung air,” papar Ali Badrudin, Rabu (28/2) via Telp.
Selain menutup jalan poros kecamatan, banjir yang terjadi semalam juga mengakibatkan beberapa desa disepanjang bantaran Sungai Godo seperti Angkatan Kidul di Kecamatan Tambakromo juga terdampak.
Akibatnya, dua Sekolah Dasar yakni SDN 01 dan 02 Angkatan Kidul turut terdampak dan mengganggu aktivitas belajar mengajar.
“Selain menggenangi jalan, dua SD di Angkatan Kidul juga tergenang dengan ketinggian 5 cm. Tapi jam 3 dinihari tadi sudah surut menyisakan lumpur serta sampah kiriman ,” jelas Camat Tambakromo Mirza Nur Hidayat. ( is )