Bupati Pasaman Sabar As Kejar Target Pembangunan

Daerah
Dilihat 830

Kompasnews.co.id Pasman,Mengemban jabatan Bupati Pasaman di sisa periode 2020-2024, Sabar harus berlari kencang dan beke rja ekstra untuk merealisasikan sejumlah target pembangunan yang belum tercapai. Hal ini pun menjadi pesan pendahulunya, Benny Utama, saat menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan.

Menurut Sabar, ada beberapa program yang menjadi prioritas pemerintahannya. Seperti, Pasaman Sehat dan Pasaman Cerdas. Dalam program Pasaman Sehat, Pemerintah Kabupaten Pasaman berupaya memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat.

Lebih lanjut, Sabar AS menekankan bahwa Jaminan Kesehatan bagi masyarakat atau pengobatan gratis dengan bermodalkan KTP atau Kartu Keluarga. Selain itu peningkatan sarana prasarana Kesehatan seperti Satu Jorong Satu Polindes, menjadikan Puskesmas rawatan dan peningkatan status Rumah Sakit Pratama menjadi RSUD. Sebab, Pemda Pasaman sudah mengalokasikan anggaran kesehatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Begitu juga, Pasaman Cerdas merupakan program yang menyediakan akses pendidikan gratis.

Program tersebut menyasar tingkat pendidikan dari SD, SMP, hingga SMA. Sabar menjelaskan bahwa Pasaman Cerdas sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pendidikan, yang nantinya berkontribusi pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Diketahui, IPM di Kabupaten Pasaman relatif lebih rendah dibandingkan kabupaten/kota lainnya di wilayah Sumatra Barat.

“Itu wujud keberpihakan kami kepada rakyat. Bukan karena APBD Pasaman banyak, bukan pula karena fiskal kami kuat. Kami malah punya fiskal yang terbatas, berbeda dengan daerah lain. Akan tetapi, kuncinya adalah lagi-lagi soal komitmen yang kuat, keberpihakan pada rakyat,” tegasnya.

“Kami berkomitmen untuk mengeksekusi (program) dengan cepat, untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Tidak boleh ada rakyat yang terlantar, tidak boleh ada lansia yang tidak diperhatikan, tidak boleh ada anak-anak yang terkendala untuk sekolah,” sambung Sabar.

Pihaknya juga fokus pada penguatan aksesibilitas dan konektivitas wilayah, seperti pembangunan jembatan dan jalan. Mengingat, Kabupaten Pasaman menjadi segitiga emas, yakni pintu gerbang Sumatera Barat, serta terhubung dengan Sumatera Utara dan Riau.

Menurutnya, Pasaman membutuhkan lebih banyak investasi. Baik dari pemerintah pusat maupun swasta untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pembangunan yang berkelanjutan. Sabar siap melakukan promosi besar-besaran ke berbagai pemangku kepentingan demi mendapatkan dukungan untuk membangun wilayah Pasaman.

Dalam kepemimpinannya, Sabar tak lupa mengandalkan kekuatan doa. Dia rajin melakukan salat subuh berjemaah ke masjid-masjid yang tersebar di sejumlah kecamatan. Selain sebagai upaya peningkatan ketakwaan, kegiatan tersebut juga menjadi sarana untuk menularkan motivasi bekerja kepada jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), camat, serta aparatur sipil negara (ASN).

Perkuat Pariwisata, Pasaman Land of The Equator

Sebagai daerah yang dilalui garis khatulistiwa, Kabupaten Pasaman memiliki keindahan alam yang memukau. Ditambah lagi, keunikan dari warisan budaya dan jejak sejarah sebagai kota kelahiran pahlawan nasional, Tuanku Imam Bonjol.

Sabar pun menyadari ada potensi besar di wilayah Pasaman, yang dapat dimanfaatkan untuk menarik wisatawan. Dia kemudian membuat program pengembangan sektor pariwisata yang terintegrasi. Misalnya, pembangunan planetarium yang ditargetkan sebagai destinasi wisata unggulan sekaligus wahana edukasi astronomi.

Anggaran yang dikucurkan untuk membangun planetarium di kawasan objek wisata Equator Bonjol mencapai Rp20 miliar. Proyek tersebut merupakan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Pasaman dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

“Kami sudah rencanakan segalanya, dari Feasibility Study dan masterplan-nya ataupun rencana induk pengembangan Kawasan wisata terintegrasi. Tinggal eksekusi secara bertahap pada tahun ini. Nantinya, planetarium menjadi ikon pariwisata Pasaman Land of the Equator,” terang Sabar AS .

Pihaknya meyakini sektor pariwisata dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasaman. Tidak hanya wisatawan lokal, objek wisata tersebut juga menargetkan kunjungan dari wisatawan asing. Apalagi, banyak negara yang mendukung penelitian dan proyek edukasi astronomi. Seperti, Amerika Serikat, Rusia, Prancis, dan Tiongkok.

Objek wisata ini dicanangkan terintegrasi dengan objek wisata lain yang lokasinya berdekatan, seperti Museum, Wisata Air Panas, Tanaman Kaktus, dan Arung Jeram. Selain edukasi, pembangunan objek wisata berbasis geopark ini juga bertujuan sebagai upaya konservasi. Pengunjung diharapkan mendapat pengalaman wisata yang berkesan.

“Menurut saya, ini merupakan sebuah terobosan, legacy. Kami, yakni pemerintah, swasta, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat, bersinergi untuk membangun wisata berbasis lingkungan dan edukasi,” kata dia.(HN)

You might also like