“Sebuah dugaan perampasan mobil Avanza terjadi di wilayah Halmahera Utara, tepatnya di jalan lintas Tobelo-Galela. Korban, Novi Lolowang, melaporkan kejadian tersebut ke Polres Halmahera Utara.
Novi, menuturkan mobil Avanza miliknya diambil paksa oleh sekelompok orang yang mengaku dari BFI (Badan Pengelolaan Fasilitas dan Infrastruktur) di depan kantor Bupati Halmahera Utara. “Mereka menghampiri sopir saya dan menyampaikan bahwa harus ke kantor BFI dulu untuk pendataan,” ujar Novi.
Namun, setelah sopirnya dibawa ke kantor BFI, mobil Avanza tersebut langsung dibawa ke sebuah grosir di Desa Pitu oleh Mario Mairuhu. “Saya merasa ini adalah perampasan, premanisme, dan begal karena tidak sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku,” tambah Novi.
Novi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Halmahera Utara, namun merasa bahwa laporannya tidak mendapatkan progres yang signifikan. Bahkan, dua oknum polisi, Novrit Mamahe dan Mario Hangewa, diduga melakukan tindakan intimidasi terhadapnya. “Saya menduga mereka bekerja sama dengan pihak eksternal dan berpihak kepada mereka,” ujar Novi.
Novi telah mengambil video gertakan dan intimidasi tersebut dan melaporkannya ke Propam Polres Halmahera Utara Bidang Paminal. Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak Polres Halmahera Utara terkait laporan Novi.
( Rusdi )













