Kompasnews.co.id_ Jateng -Penuh rasa rindu dan selalu menangis kedua orang tuanya bila mengingat sang buah hatinya sudah sepekan hilang belum ada kabar entah dimana keberadaanya, pagi pada hari Selasa 31 /1/23 berangkat sekolah di SMK Kesuma kecamatan Margoyoso kabupaten Pati Jawa Tengah hilang entah kemana.
Mengingat waktu sudah menunjukan jam 17, 00 atau jam 5 sore sang buah hati belum kunjung pulang dari sekolahannya, Soleha ibu dari anak siswi berinisial NA siswi kelas Xll warga desa Purwodadi kecamatan Margoyoso, Soleha akirnya bingung dan cemas .
Pada hari Selasa 7/2/23 awak media menemui dirumahnya Soleha sambil meneteskan air matanya menceritakan kronologis awal saat anaknya hilang, dengan rasa cemas dan bingung itulah akirnya saya menelpon pada suami saya yang sedang berjualan buah buahan di kabupaten Rembang, menceritakan terkait anaknya sampai sore larut malam belum pulang .
Duwi Supriyadi sebagai ayah NA menambahkan’, saat saya di telpon istri saya mengenai anak saya belum pulang sekolah istri saya aku suruh telpon ke sekolahan siapa tau ada pelajaran tambahan malah istri saya menjawab sudah aku telpon ke gurunya kalau tidak ada pelajaran tambahan, seketika itu aku merasa sok dan badan rasanya tidak ada tulangnya dan seketika itu aku kemasi dagangan saya untuk bergegas pulang ke Pati.

Informasi yang ada, (31/1/2023) anak yang bernama AP dipanggil BK, tapi kemudian AP meninggalkan sekolah tanpa ijin, kemudian pukul 11.00 WIB, anak saya NA dipanggil ke ruang BK, HP anak saya dipinjam, dipegang guru BK dan sampai sekarang belum dikembalikan,” kata Duwi Supriyadi.
Karena belum kembalinya anak saya ke rumah, besuknya pada hari Rabu (1/2/2023) saya dipanggil ke sekolah, saat itu saya diberi informasi terkait isi Chat HP anak saya NA dengan AP adanya upaya kabur bersama.
HP NA dikeluarkan oleh guru lin dipegang oleh Ambar, itu sudah 1X 24 jam,” bahkan saya sempat mempertanyakan dari pihak sekolahan, kalau tau anak saya ada upaya mau kabur terkait isi Chat hp ibu kok tidak mencegah atau menahannya kok malah hp anak saya yang kamu tahan terang Duwi Supriyadi.
Ketika saya mau lapor ke kantor polisi, oleh pihak sekolahan melarang,” jangan dulu, kita negoisasi, beri waktu 2,3 hari, bahkan saya sempat bilang apa itu tidak terlalu lama pak, mengingat kondisi istri saya kalau ingat anaknya selalu menangis terus bahkan NA tidak bisa sekolah, dari pihak sekolah setelah memberikan sangsi, baru boleh lapor polisi.
Akirnya kami memutuskan untuk melaporkan ke kantor polisi pada hari kamis( 2/2/2023) mengenai peristiwa yang sedang kami alami dan kami menceritakan kronologi peristiwa anak kami yang hilang di saat masuk sekolah.
Kapolsek Margoyoso AKP Imam Basuki saat dikonfirmasi awak media dikantornya mengatakan,’ memang benar, kemarin ada orang tua siswa SMK Kesuma yang datang kesini untuk melaporkan telah kehilangan anggota keluarga/ orang hilang, kami sebagai kapolsek yang berada di wilayah kecamatan Margoyoso sesegera mungkin untuk menindak lanjuti, tinggal menunggu proses selanjutnya. Harapan kami mudah mudahan lekas ditemukan anak anak siswa yang hilang tersebut agar bisa berkumpul kembali menjadi keluarga yang utuh seperti sediakala.( is)