BENGKULU SELATAN
KOMPASNEWS.CO.ID
Petani atau pekebun kelapa sawit yang tergabung dalam program peremajaan sawit rakyat (PSR) pada kelompok tani Sepakat desa Padang Briang kecamatan Pino Raya kabupaten Bengkulu Selatan sudah melakukan tahapan pekerjaan dan hampir selesai.
Senin (31/10/23)
Program peremajaan sawit rakyat (PSR) dinilai sangat menguntungkan masyarakat karena bisa memiliki kebun kelapa sawit yang baru dimana petani sawit selama ini banyak yang tidak mempunyai kemapuan untuk meremajakan sawit milik mereka karena terkendala modal.
Dengan hadirnya PSR seluruh proses pengerjaan dimulai dari pembersihan lahan, pengadaan bibit, Tanam hingga beberapa kali pemupukan sudah ditanggung pemerintah atau gratis.
Ketua kelompok tani Sepakat desa Padang beriang kepada awak media menjelaskan kami berkerja ada pedoman dan berdasarkan RAB itu menjadi pegangan dalam mengelola lahan-lahan masyarakat yang sudah terdaftar. secara aturan tamaman sawit yang bisa di remajakan melalui program PSR sudah berumur 20 tahun ke atas atau kebun kelapa sawit yang memiliki bibit asal-asalan juga bisa ikut program replanting.
“kami pengurus kelompok tani Sepakat desa Padang Briang berkerja itu ada pedoman dan berdasarkan RAB sebagai acuan kami dalam berkerja,” kata ketua Deddiman ad.
“secara aturan sawit yang bisa masuk itu berumur 20 tahun ke atas dan sudah tidak produktif lagi atau kebun kelapa sawit milik warga yang mempunyai bibit asal-asalan yang sudah bisa di tumbang camping juga bisa ikutan program PSR untuk diganti dengan bibit yang berkualitas, bibit mempunyai legalitas dan bersertifikat PPKS Simalungun,”
lanjut Deddiman ad.
Sementara masyarakat penerima manfaat program PSR merasa sangat senang dan terbantu dengan adanya program ini dimana kebanyakan dari mereka tidak mampu dalam meremajakan sawitnya secara mandiri.
“Kami sangat senang dan berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memperhatikan rakyat kecil seperti kami di Bengkulu Selatan khususnya kelompok tani Sepakat desa Padang Briang dengan adanya bantuan PSR kami bisa meremajakan sawit dengan gratis karena seluruh biaya ditanggung pemerintah,”
Kata warga penerima manpaat
(Tanto JKD)