Keluarga Bupati : Harus Dibabat Habis Korupsi, Sogok Menyogok Di Bengkulu Khususnya Kabupaten Seluma

Daerah
Dilihat 5,768

BENGKULU SELATAN
Kompasnews.co.id

Keluarga Bupati Seluma Achmad Sardi angkat bicara soal maraknya isu suap dengan modus jasa lobi mutasi jabatan aparatur sipil negara (ASN). Dia mengaku heran banyak menerima laporan dari masyarakat yang disampaikan melalui WhatsApp pribadinya.

Bapak dari Bupati Seluma Tedi Rahman, SE, MM yang merupakan putra asli Seluma juga cukup aktif di media sosial pesbuk Achmad Sardi merasa prihatin yang mendalam khususnya kepada pegawai pemerintah di lingkungan Pemda Seluma yang nyaris menjadi korban penipuan jasa lobi untuk mendapatkan jabatan.

Modusnya, pelaku menghubungi korban melalui telepon atau WhatsApp. Kemudian pelaku menawarkan jasa lobi mutasi jabatan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma . Pelaku berpotensi bisa mengatur penempatan yang diinginkan asal menyetor dana yang sesuai dengan tempat dan tujuan. Pelaku juga menyebutkan jumlah dana yang diminta berkisar 35-40 juta tergantung di tempat mana yang menjadi tujuan bahkan bisa mencapai 50 jutaan.

“ya, di piralkan saja, Bupati tidak mungkin melakukan itu, masih pemain lama yang ingin merusak tatanan pejabat Seluma, lapor ke APH,” Kata Achmad Sardi via washapp (28/08/25).

Oleh karena itu, Achmad Sardi menegaskan, tidak pernah ada transaksi atau pungutan dalam proses mutasi jabatan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Seluma.

“Laporkan ke APH, harus hilangkan KKN di Seluma, kalau mau maju,” Katanya lebih lanjut.

Achmad Sardi meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk melaporkan kepada APH apa bila ada temuan atau bukti suap terkait mutasi pejabat dilingkungan pemerintahan kabupaten Seluma khususnya dan Bengkulu umunya.

“Harus di babat habis yang korupsi, sogok menyogok, di Bengkulu, khusus Seluma harus dilaporkan ke APH. Tidak akan ada kemajuan bila perbuatan KKN tidak di hapus/berantas. Saya utus anak saya ke Seluma dan Bengkulu ini mengajak maju dalam segala hal, termasuk pers, saya selaku dosen mediamasa, persnya kurang menguasai cara membuat berita untuk mengungkap kejahatan,” tutupnya.

(Tanto JKD)

You might also like