Jateng – Pemerintah Desa Sarirejo menggelar acara tradisi Kirab Budaya dalam rangka bersih desa dan menyambut 10 Muharam 1445 H . Pembukaan acara bersih desa itu sendiri di mulai di Pendopo desa Sarirejo kecamatan Pati kabupaten Pati Jawa Tengah jam 7,30 pagi pada hari minggu 23 Juli 2023.
Antusiasnya para warga yang mengikuti acara kegiatan bersih desa itu sendiri cukup meriah, serta ribuan para penonton berduyun duyun untuk melihat acara tersebut, tidak hanya warga sekitar, dari warga desa tetangga pun ikut menyaksikan baik dari desa Kutoharjo, warga dukuh Juanalan, Widorokandang dan lain lain.
Untuk acara arak arakan Gunungan hasil bumi itu sendiri ada beberapa hiburan yang ikut meramaikan antara lain Drumband, Reok Ponorogo, Barongan, beserta tarian kreasi ibu – ibu juga tidak ikut ketinggalan untuk mengisi acara tersebut.
Salah satu warga desa Sarirejo ,” Slamet saat ditemui awak media mengatakan, dalam kegiatan bersih desa beserta arak arakan gunungan hasil bumi yang berada di desa Sarirejo sungguh sangat meriah dan warga merasa terhibur dalam kegiatan tersebut, kami harap dalam kegiatan ini kalau bisa di jadikan agenda rutin untuk setiap taunya diadakan, mengingat kita agar selalu ingat pada sang pencipta atas hasil bumi yang kita dapatkan melimpah ruah.
Kepala desa Sarirejo Wiku Haryanto saat usai arak arakan ditemui di ruang kantor desa di dampingi istri mengatakan,” Alhamdulillah dengan adanya arak arakan gunungan hasil bumi di desa kami ini sungguh sangat meriah, mengingat baru pertama kali kami mengadakan kegiatan kirab budaya dalam rangka Bersih Desa dan sekaligus menyambut peringatan 10 Muharam 1445 H, nantinya acara tersebut akan menjadi acara tahunan.
Adapun acara kirab gunungan dari hasil bumi itu sendiri kita harus selalu ingat pada sang maha pencipta agar selalu bersujud syukur dari hasil yang kita tanam baik itu padi, jagung, ketela, sayuran dan lain lainya mendapatkan hasil yang melimpah ruah, setelah usai kami arak nantinya rebutan pada para penonton yang hadir dalam acara tersebut agar di tahun berikutnya bisa menghasilkan lebih banyak lagi. Acara tersebut mempunyai simbol atau arti rasa syukur kepada sang pencipta atas berkahnya, mudah mudahan warga kami senantiasa diberikan kesehatan, ketentraman serta kemakmuran dari hasil bumi yang melimpah, baik sektor pertanian maupun yang lain lainnya.
Antusiasnya para penonton yang ikut menyaksikan dalam acara arak arakan sungguh sangat meriah dan terhibur, apalagi dilengkapi oleh Drumband, Reok Ponorogo, Barongan, Musik Angklung, beserta tarian Kreasi ibu- ibu juga tidak ikut ketinggalan untuk mengisi acara tersebut dan semoga menjadi contoh bagi desa desa yang lain dalam rangka melestarikan serta menguri uri budaya leluhur khususnya budaya yang ada di jawa,” pungkasnya. ( is )
