Membingkai Fenomena Buzzer Dengan Prinsip Agama.Oleh, Jufita AwaliaSenin 30 Desember 2024

Daerah
Dilihat 194

Apa yang muncul difikiran anda ketika mendengar kata Buzzer?pastinya tentang
individu atau kelompok yang aktif mempromosikan suatu isu,tokoh,produk di media
sosial.Buzzer menjadi salah satu aktor utama dalam penyebaran informasi di era digital.Hadir
sebagai pihak yang kencang mempromosikan isu,produk,atau tokoh
tertentu.namun,keberadaan Buzzer kerap sekali menuai kontroversi,terutama ketika mereka
menuangkan informasi yang tidak benar bahkan menyesatkan.inilah alasan mengapa harus
membingkai fenomena buzzer dengan prinsip agama,yaitu untuk menjadi acuan,baik dari segi
manfaat maupun dampak buruknya.
Buzzer bekerja dengan cara memanfaatkan kekuatan media sosial untuk menciptakan
opini public.Hal ini jelas memiliki sisi positif dan negatifnya.disisi posistif,para Buzzer bisa
menjadi alat untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat.Namun sangat disayangkan disisi
lain Buzzer juga sering memiliki keterlibatan dalam penyebaran hoaks,fitnah,atau propaganda
yang merusak.Hal-hal ini lah yang menuntut kita agar memahami peran Buzzer lebih bijak.
Agama islam mengajarkan kita pada prinsip penting yang di sebut dengan kata
tabayyun.Tabayyun adalah suatu istilah dalam Islam yang berarti memastikan kebenaran
sebelum menerimanya atau menyebarkan informasi.Konsep ini merujuk pada sikap berhatihati dalam menghadapi sebuah berita.Sebagaimana telah difirmankan Allah SWT dalam
Alqur’an pada surah Al-Hujurat:6
َِّذيَْن اَٰمنُ ْوْٓاِا ْن َجاۤءَ ُكْم َفاِس قٌِۢبنََباٍ َفتََبَّينُ ْوْٓا َا ْنُتِصْيُبْوا َقْوًماٌَِۢبجَهالٍَة َفتُ
يٰٓاَيُّهَا ال
ْصبُِحْوا َعلٰى َما َفَعْلتُ ْم
َن
ٰنِدِميْ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa
berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan
suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatan mu itu”
Ayat ini sudah cukup menjelaskan pentingnya memeriksa kebenaran suatu informasi
sebelum menyebarkannya.Kejujuran,Amanah,dan tanggung jawab merupakan nilai-nilai
universal yang diajarkan agama islam dan agama lainnya.Agama dapat menjadi panduan ketika
kita menggunkan media sosial. Agama memiliki nilai-nilai yang mendorong setiap individu
untuk bertindak dengan jujur,adil,dan penuh kasih sayang dalam ber interaksi,salah satunya di
dunia digital.Para tokoh agama juga memiliki peran penting untuk memberikan edukasi kepada
masyarakat tentang etika bermedia.
Buzzer dapat menjadi suatu yang yang sangat bermanfaat jika menggunakannya
dengan baik seperti menyebarkan dakwah,edukasi,atau kampanye kemanusiaan.namun ketika
ia menyebarkan suatu kebohongan atau fitnah,bukankah itu hal yang sangat melanggar etika
sosial?bahkan hal itu melanggar prinsip agama,karena dalam islam sudah jelas tercantum
sebuah potongan ayat didalam Al-Qur’an pada surah Al-Baqarah:191 yang mengatakan bahwa
“fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan”.
Banyak Solusi yang bisa digunakan untuk membingkai fenomena Buzzer dengan
prinsip agama,yang paling utama ialah dengan menanamkan niat dan rasa patuh pada setiap
individu termasuk buzzer untuk tidak atau berhenti menyebarkan informasi palsu yang
merugikan orang lain dan Masyarakat perlu di edukasi tentang cara memverifikasi informasi
dengan memahami dampak negative dari penyebaran hoaks.penting untuk memanfaatkan
media Digital untuk kebaikan.
Sebagai akhir dalam penulisan ini,dapat disimpulkan bahwa memang fenomena Buzzer
ini adalah bagian dari dinamika kehidupan modern yang mau tidak mau harus
dijalani.Namun,kita dapat memastikan bahwa Buzzer dan Masyarakat mengunakan media
Digital secara bertanggung jawab jika berhasil membingkai fenomena ini degan prinsip
agama.Agama sudah sangat memberikan pedoman yang jelas mengenai kejujuran,keadilan,dan
kasih sayang yang dapat menjadi pondasi untuk membangun komunikasi yang sehta dan
pastinya bermanfaat bagi kita semua.

You might also like