MUI Provinsi Sumut Selenggarakan Acara Pembinaan Masyarakat Desa Ukhuwah di Desa Tanjung Ibus

Daerah
Dilihat 327

Langkat- Kompasnews || Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara Bidang/Komisi Ukhuwah Islamiyah menyelenggarakan Pembinaan Masyarakat Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat mengangkat tema:

“Melalui Pembinaan Masyarakat Desa Ukhuwah Islamiyah Kita Wujudkan Indonesia yang Damai di Desa Tanjung Ibus, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara yang diselenggarakan pada Sabtu, 19 Dzulhijjah 1444 H / 8 Juli 2023, bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai Islami dalam masyarakat lokal guna menciptakan Indonesia yang damai.

Dalam sambutan
Drs. H.T. Darmansyah MA , Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Sumut, menjelaskan bahwa Desa Tanjung Ibus dipilih sebagai lokasi acara karena adanya dua alasan utama. Pertama, untuk menjaga akhlak generasi muda yang ada di desa Tajung Ibus, dalam arti kata untuk mencegah mereka terjerumus ke dalam perilaku yang tercela.

Kedua, acara ini dirancang untuk memperkuat tali silaturahim di antara generasi muda, sehingga mereka dapat saling mendukung dan berkolaborasi dalam menciptakan kemajuan.
Saat ini Indonesia mendapatkan bonus demografi, jangan sampai bonus demografi menjadi bencana demografi, ” ujar T. H. Darmansyah.

Materi yang disampaikan kepada Pemuda-Pemudi Tanjung Ibus adalah
“Ukhuwah Islamiyah Dalam Dimensi Teologis”.
Menurut Dr. Rusli Halil Nasution, MA beberapa
tahun kedepan tepatnya tahun 2045 Indonesia memasuki Generasi Emas, tepatnya 100 tahun Indonesia merdeka. Saat ini Saudara-saudari mendapatkan pembinaan, nanti tahun 2045 dari desa ini diharapkan muncul pemimpin – pemimpin, yang berkiprah di tengah-tengah masyarakat.

Ukhuwah Islamiyah secara umum dapat dipahami sebagai hubungan antara manusia yang dilandasi oleh aqidah, dan terwujudnya sikap peduli terhadap sesama, namun lebih jauh lagi bahwa itu bukan persaudaraan sesama penganut Islam saja, ” jelas, Dr. Rusli Halil.

Persaudaraan berdasarkan ketuhan pada tahap inilah teologi hadir membahas tentang ketuhanan, segala yang berkaitan dengan nilai-nilai ketuhanan.
Posisi teologis sangatlah penting dalam berbagai pembahasan tentang kajian teologi inilah yang kita kenal dalam ranah Islam.

Kerukunan antar umat beragama merupakan isu aktual untuk di telaah, khususnya di negara yang masyarakatnya mejemuk seperti Sumatera Utara.

Menurut data Penduduk Sumut 15.18 juta, sebaran penduduk yang memeluk agama di Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

  1. Islam, 10,06 juta beragama Islam (66,3) persen
  2. Protestan, 4.08 juta (26,9) persen
  3. Katolik, 653,81 ribu (4,31) persen
  4. Hindu, 16,08 ribu (0,11) persen.
  5. Budha, 356, 84 (2,35) persen.
  6. Konghucu, 738 jiwa.

Dari pemaparan yang disampaikan Dr. Rusli Halil Nasution dapat disimpulkan bahwa, dialog antar umat beragama sangat perlu dibangun secara intensif.

Masalah kenakalan remaja, anak jalanan, narkoba, kemiskinan, kerusakan lingkungan harus dijadikan tema dialog dan aksi bersama.

Kita tahu saat ini negara Indonesia yang sangat kita cintai ini sedang tidak baik-baik saja kondisinya, tugas kita bersamalah melakukan perubahan.
Sebagai agen perubahan diperlukan generasi muda yang tangguh, tanggap terhadap isu-isu kekinian,”ujar Abdul Aziz di hadapan peserta dalam sessi dialog.
(S.Hadi Purba)

You might also like