Dua Koto Kompasnews,co.id
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Perkumpulan Pemuda Nusantara Pas Aman LSM P2NAPAS Ahamad Husein Batubara Desak Pemerintah Kabupaten Pasaman untuk mewujudkan Pembangunan Jalan Diseluruh Wilayah Kabupaten Pasaman, katanya di Lubuksikaping (17/7)
Ahmad Husein Batubara mengatakan dalam rangka Penguatan konektivitas wilayah merupakan salah satu strategi yang ditempuh Pemkab Pasaman dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi.
RPJMD Kabupaten Pasaman 2021 – 2026 sudah menetapkan prioritas penyelenggaraan jalan yang menghubungkan Kabupaten Pasaman dengan kab/kota dan Provinsi di sekitarnya.
Konektivitas infrastruktur jalan diharapkan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan wilayah tambahnya.

Beberapa ruas jalan strategis yang dicantumkan dalam RPJMD sebagai program strategis daerah untuk mendukung konektivitas wilayah, diantaranya kegiatan penanganan jalan pada:
1)Ruas Jalan Rao – Padang Lawas yang menghubungkan Kabupaten Pasaman dengan Provinsi Sumatera Utara;
2)Ruas Jalan Simpang Dingin – Simpang Banyak yang menghubungkan Kabupaten Pasaman dengan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara;
3)Ruas Jalan Rao – Rokan yang menghubungkan Kabupaten Pasaman dengan Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau;
4)Ruas Jalan Bonjol – Suliki yang menghubungkan Kabupaten Pasaman dengan Kabupaten 50 Kota; dan
5)Ruas Jalan Lanai – Paraman yang menghubungkan Kec. Duo Koto Kabupaten Pasaman dengan Kec. Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat.
Namun demikian, berdasarkan hasil observasi Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Sumatera Barat dilapangan, dan analisa data ruas jalan, ditemukan permasalahan-permasalahan terkait konektivitas sebagai berikut:
1)Terdapat ruas jalan yang memiliki konektivitas jalan yang kurang memadai Pada wilayah Kabupaten Pasaman masih terdapat wilayah nagari yang belum terakses jalan darat secara optimal.
Hal ini seperti dapat dilihat pada akses menuju Jorong Patamuan pada Nagari Muaro Sungai Lolo, Kecamatan Mapat Tunggul Selatan.
Kondisi jalan kabupaten di Nagari Muaro Sungai Lolo khususnya pada ruas jalan Ulu Layang – Pangiang dan Patamuan – Pintuai relatif rusak berat, dan masih berupa jalan tanah dan masih sebatas hanya dapat dilalui kendaraan roda dua.
Komoditas unggulan di Jorong Patamuan pada Nagari Muaro Sungai Lolo adalah sektor perkebunan berupa tanaman gambir, jagung, karet, pinang, dan kayu manis.
Menurut keterangan Wali Nagari Muaro Sungai Lolo, masyarakat di tersebut biasa menjual komoditas tersebut ke Lubuk Sikaping, Provinsi Riau, dan Kabupaten 50 Kota. Adapun moda transportasi utama masyarakat keluar dari Jorong Patamuan adalah menggunakan kendaraan roda dua (motor) dan boat (sampan)
Selanjutnya, terdapat sekurang-kurangnya 10 ruas jalan kabupaten dengan kondisi yang kurang memadai untuk mendukung konektivitas wilayah, dikarenakan tidak dapat/sulit ditempuh dengan kendaraan roda empat, sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
1)Nota kesepahaman pemeriksaan antara BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Barat dengan Pemerintah Kabupaten Pasaman pada sub Kriteria 1.1.4 : Pemerintah Kabupaten Pasaman telah menyusun perencanaan jaringan jalan kabupaten dengan memperhatikan masukan masyarakat, aspek konektivitas wilayah maupun kepatuhan terhadap aturan;
2)Nota kesepahaman pemeriksaan antara BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Barat dengan Pemerintah Kabupaten Pasaman pada sub Kriteria 1.1.4.1 : Pemerintah Kabupaten Pasaman telah menyusun perencanaan jaringan jalan/pemeliharaan yang memperhatikan masukan dari Masyarakat.
3)Nota kesepahaman pemeriksaan antara BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Barat dengan Pemerintah Kabupaten Pasaman pada sub Kriteria 1.1.4.2 : Pemerintah Kabupaten Pasaman telah menyusun perencanaan umum jaringan jalan jangka panjang dan menghasilkan rencana umum jaringan Jalan Kabupaten dan Jalan Nagari yang disusun untuk periode 20 tahun (RUJPJJKab) dan periode 5 tahun (RUJMJJKab); dan
4)Nota kesepahaman pemeriksaan antara BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Barat dengan Pemerintah Kabupaten Pasaman pada sub Kriteria 1.1.4.3 :
oloan













