Pemerintah Segera Bangun Museum Untuk Melindungi Temuan Benda Benda Bersejarah

Daerah
Dilihat 166

Jateng – Sejarawan Pati Ragil Haryo mendesak agar Pemerintah Kabupaten Pati jawa Tengah, segera membangun museum untuk melindungi temuan benda-benda bersejarah yang ditemukan di Bumi Mina Tani. Sebagai orang yang ahli di bidang sejarah, Ragil mengaku cukup kecewa lantaran hingga kini Pati belum punya museum.

Padahal, di kabupaten lain seperti Kudus, Rembang, Blora maupun Jepara saat ini memiliki museum yang digunakan sebagai tempat menyimpan benda-benda kuno.

“Memang harapannya segera dibangun museum. Temuan benda sejarah juga banyak. Saat ini kan pemerintah tidak punya. Paling tidak kan pemerintah punya tempat untuk menyimpan benda-benda bersifat yang itu bisa melindungi benda-benda atau artefak kuno,” harap Ragil, Jumat (20/10).

Selain dapat digunakan sebagai tempat menyimpan benda kuno, menurut Ragil keberadaan museum juga sangat bermanfaat bagi anak-anak sekolah sebagai sarana edukasi.

Selain di bidang edukasi, lanjut Ragil, Pemkab Pati juga bisa mengambil sisi positif yang lain seperti sektor wisata terutama dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ragil juga tak memungkiri, saat ini temuan-temuan fosil hewan purbakala yang ditemukan di wilayah Pati khususnya di Pegunungan Patiayam justru disimpan di Museum Kudus. Menurutnya, alangkah baiknya jika Pemkab Pati menyimpan temuan-temuan fosil tersebut dengan mendirikan museum.

“Seandainya dibangunkan museum itu sangat bagus. Toh museum juga sarana edukasi sejarah. Pati kan sudah tua mulai dari zaman pra-sejarah sampai sekarang. Bahkan temuan fosil di Pegunungan Patiayam justru dititipkan di Museum Kudus. Padahal banyak temuan itu dari Pati,” tambahnya.

Selain kaya akan benda-benda purbakala. Menurut Ragil Pati juga memilih beberapa temuan kuno yang masih belum mendapat Perjanjian dari Pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).

“Kemudian ada beberapa tinggalan disitu yang juga dilindungi. Seperti candi, beberapa artefak di Cluwak, Jollong, Gunung Patiayam dan Kayen. Kalau itu tidak segera dibuatkan tempat seperti museum amat sangat disayangkan. Jangan sampai nanti tinggalan sejarah Pati justru ada di daerah lain,” tandasnya. ( is )

You might also like