BENGKULU SELATAN |
Kompasnews.co.id
Gerakan Penanaman Sejuta Pohon Matoa adalah program nasional yang digagas oleh Kementerian Agama RI (Kemenag) untuk menanam satu juta pohon matoa di berbagai lokasi keagamaan, seperti madrasah, pesantren, dan rumah ibadah, di seluruh Indonesia, termasuk di 34 provinsi. Program ini diluncurkan pada Hari Bumi ke 55 tahun 2025 untuk memperingati Hari Bumi dan sebagai wujud integrasi antara ajaran agama dan kepedulian terhadap lingkungan.
Gerakan yang dilaksanakan bertujuan
menambah kehijauan dan kesehatan lingkungan, menciptakan lingkungan yang lebih nyaman untuk belajar dan beribadah.
Disamping itu juga untuk pendidikan lingkungan menumbuhkan dan Menanamkan kesadaran dan nilai-nilai konservasi alam di kalangan umat, khususnya generasi muda.
Pohon matoa dipilih karena mempunyai nilai manfaat secara ekologis (menjaga lingkungan) dan ekonomis (bisa dipanen dalam kurun waktu 5 Sampai dengan 10 tahun).
Sebagai penggagas dan koordinator program penanaman pohon Matoa kementrian Agama melibatkan seluruh unit kerja, seperti madrasah, pesantren, perguruan tinggi keagamaan, dan kantor urusan agama (KUA).
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Seginim Alkan Junaidi, M.Ag. telah mendukung dan melaksanakan penanaman pohon Matoa beberapa bulan yang lalu dan sekarang sudah tumbuh dengan baik.
“Kami tanam beberapa bulan yang lalu dan sekarang sudah mulai tumbuh kelihatan dari daun yang baru dan semakin meninggi, Ujarnya
Penanaman dilakukan didepan kantor KUA kecamatan Seginim secara serentak di 34 provinsi. Penanaman pohon matoa dilakukan di lingkungan Kantor diharapkan berdampak serta berkelanjutan sehingga gerakan ini dapat diwariskan kepada generasi mendatang untuk menjaga bumi khusunya lingkungan sekitar.
(Tanto JKD)













