Pasaman-Kompasnews.co.id
Kisruh Soal Peti di Sumbar Kapolsek Dua Koto IPTU Antoni Hasibuan beserta Anggota dan Perwakilan Masyarakat laksanakan patroli dan monitoring aktivitas Peti di Wilayah Hukum Polsek Dua Koto Kabupaten Pasaman, 3April 2024.
Maraknya pemberitaan di media sosial terkait Peti tersebut, membuat Kapolsek Dua Koto bersama Anggota dan Perwakilan Masyarakat laksanakan kegiatan Monitoring serta Patroli ke lokasi Tambang di Dua Koto.
Kapolres Pasaman Barat AKBP Yudho Hutotoro SIK, melalui Kapolsek Dua Koto, berjanji akan menindak tegas para pelaku Tambang Emas Tanpa Izin yang masih beroperasi di wilayah hukum Polsek Dua Koto.
Dari Informasi yang Himpun awak Media dilapangan dan hasil Kegiatan Patroli serta monitoring terhadap kegiatan Tambang Emas Tim berserta Rombongan tidak menemukan adanya Alat Berat yang sedang beroperasi, serta Masyarakat yang sedang melaksanakan kegiatan penambangan emas tanpa izin tersebut dilokasi, namun di lokasi hanya menemukan bekas galian yang sudah lama ditinggal Pelaku Peti.
Kapolsek Dua Koto Iptu Antony Hasibuan saat dikonfirmasi dilokasi Tambang Emas Dua Koto, Membenarkan bahwa Kegiatan Penambangan Emas Ilegal sudah lama ditinggal dan hanya menemukan bekas galian yg sudah lama.
“.Ya, Kami bersama Tim yang didampingi Masyarakat, telah melaksanakan giat Patroli guna monitoring langsung ke lokasi yang di duga tempat tambang emas ilegal, dan kami di dampingi juga dari rekan -rekan Wartawan, dan kami hanya menemukan bekas galian lama, selain itu kami juga telah memasang Spanduk di beberapa Lokasi, tentang larangan Penambangan Emas Ilegal di Wilayah Hukum Polsek Dua Koto Kabupaten Pasaman.” Ujarnya
Kapolsek Dua Koto Kabupaten Pasaman Iptu Antony Hasibuan juga menghimbau dan Memberikan Sosialisasi Kepada masyarakat setempat, agar tidak melakukan Penambangan Emas secara Ilegal apalagi menggunakan alat berat, Mesin Dompeng dan Sejenisnya, karena hal tersebut dapat merusak lingkungan dan bencana Alam. Katanya.
Jhoni (35) warga Dua Koto Kabupaten Pasaman ketika dikonfirmasi awak Media mengatakan dan membenarkan bahwa tidak ada lagi aktifitas penambangan Emas Ilegal di lokasi saat ini, masyarakat setempat hanya menambang emas dengan cara Manual Pakai cangkul dan sekop untuk kebutuhan hidup keluarga sehari-hari, itupun kalau ada Rezeki. Katanya.
Jhoni juga berharap kepada pemerintah, agar memperhatikan Pembangunan Infratruktur Jalan Daerah terpencil seperti Batang Kundur dan Sinuangon dan daerah terpencil lainya.
Maklum pak Kami umumnya petani, kalaupun hasil pertanian mau di jual keluar kampung, harga ojeknya lebih mahal dari hasil panennya, ujarnya Sedih.
“Ya, Pak, kami hanya rakyat kecil Mencari Emas dengan cara manual, agar bisa bertahan hidup, pak.” Katanya
Redaksi.