Wowww …. Adaapa ???, Pembangunan Jalan Alternatif PJKA Terkesan Asal Jadi Dan Berlobang

Daerah
Dilihat 185

Kompasnews.co.id- Sumatera Utara, Batu Bara- Proyek pembangunan jalan Alternatif PJKA (Perusahaan Jawatan Kreta Api) yang kini berganti nama menjadi KAI (Kereta Api Indonesia), yang terletak di Dusun Sono Desa Lalang Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara, diduga proyek yang dikerjakan terkesan asal jadi. Selasa, 14/11/2023.

Yang mana, Pasalnya dari Kualitas Hotmix tersebut sangat diragukan dari kwalitas hasil pengerjaannya, yang akibatnya ada keretakan dan berlobang di badan jalan.

Pantauan dari awak media Kompasnews.co.id dilokasi, sekitar pukul 13.00 wib, pengerjaan proyek PJKA dari hasil pengaspalan (Hotmix) yang sudah dilaksanakan, terlihat bergelombang, akibat tidak merata, yang terkesan diduga ada indikasi asal jadi pengerjaan nya, terlihat dari hasil pengerjaan nya.

Berdasarkan dari kompirmasi terhadap salah satu tokoh masyarakat, menurut pengamatan tokoh masyarakat warga stempat Sopian mengatakan, “merasa miris dan kecewa, atas kinerja kontraktor PJKA, yang diduga semua dari hasil pengerjaan nya asal-asalan, apalagi soal kualitas hotmix nya”.

Sopian meminta kepada Satker PJKA, agar lebih serius lagi dalam mengontrol dari kinerja kontraktornya, dari awal pengerjaan hingga selesai, karena dalam pembangunan jalan alternatif tersebut sangat besar memakai biaya anggaran.

“Dalam dari permasalahan pembebasan lahan, masyarakat aja memakan biaya milyaran bahkan triliunan, tetapi dari hasil proyek pembangunan nya ya tidak berkualitas”, ungkapnya.

Menurut dari salah satu sumber, yang mana dari nama dan inisialnya yang tidak ingin di sebutkan kepublik, membenarkan, bahwa pengerjaan proyek aspal tersebut, diduga terkesan asal jadi.

“Dimana aspal yang dikerjakan terlihat bergelombang, dan diduga tidak sesuai spek (RAB) yang sudah ada, bahkan yang lebih heran nya lagi, pengaspalan jalan tersebut ketebalannya tidak maksimal (tipis), dan dari pihak kontraktor PJKA yang mengerjakannya pada tengah malam (malam hari)”, katanya kepada awak media Kompasnews.co.id.

Dari pantauan narasumber yang mengungkapkan, ruas badan jalan terlihat aspal nya sudah ada yang retak dan pecah, akibat tidak mengikat dengan baik, sehingga permukaan badan jalan tidak merata atau kasar.

Sisi lain, emak-emak juga ikut ambil suara dilokasi pengaspalan jalan PJKA, emak-emak yang sangat dikwatirkanya terkait pembangunan leaningnya sudah pecah. Ketakutan emak-emak itu jikalau hujan berdampak banjir, yang dapat meresahkan masyarakat, karena selama ini tidak ada berdampak banjir.

Sopian berpendapat, sepertinya dari pihak penyedia atau pengerjaan proyek, hanya memikirkan hasil keuntungan dari proyek, yang dengan tidak memikirkan dari kwalitas hasil pengerjaan.

“Kami dari masyarakat, sangat kecewa sekali dengan pihak PJKA, terkait dan pihak yang melakukan pengerjaan proyek ini”, tutup Sopian.

Selanjutnya, sumber kedua inisial AS (27) warga Kuala Tanjung, meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) Batu Bara, agar dapat mengusut proyek aspal hotmix tersebut. ada menduga, proyek dari pembangunan jalan Alternatif PJKA, yang dikeejakan di Dusun Sono Desa Lalang, diduga terindikasi asal jadi menuai mark up. (Al 70)

You might also like