Awas DBD Merebak, RSUD Soewondo Terima 58 Pasien di Awal Tahun

Daerah
Dilihat 198

Jateng – Musim hujan yang dimulai pada awal tahun ini membuat penyakit seperti Demam Berdarah Deungue (DBD) merebak di Kabupaten Pati Jawa Tengah. Saat ditemui diruang kerjanya, Dr Ali Muslihin selaku Wadir Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soewondo Pati menerangkan, pihaknya telah menerima pasien DBD dalam kurun satu bulan ini (Januari).

Dalam kurun waktu di bulan Januari ini saja, sudah ada sebanyak 58 pasien DBD yang dirujuk ke RSUD Soewondo. Dari jumlah tersebut, sebanyak 43 pasien sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan 15 lainnya masih dalam perawatan.

Jumlah ini, kata Ali, terdapat peningkatan yang cukup signifikan. Sebab di bulan sebelumnya yakni bukan Desember, di RSUD Soewondo tidak ada pasien DBD.

Ali mengatakan, curah hujan dan iklim yang dingin membuat perkembangbiakan nyamuk sangat cepat. Hal juga yang kemudian membuat jentik-jentik nyamuk dengan mudah berkembang biak dan menjadi ancaman bagi manusia disekitarnya.

“Disini di awal tahun ini sudah meningkat. Sampai saat ini saja sudah ada 43 pasien yang pulang. Sedangkan yang masih dirawat ada 15 pasien. Padahal Desember kosong,” ucap dia di ruang kerjanya, Rabu (31/1).

Pihaknya memprediksi, akan ada peningkatan kasus DBD ketimbang tahun 2023 lalu. Pasalnya, di tahun sebelumnya jumlah DBD sudah sebanyak 273 kasus.

Ali menambahkan, anak-anak usia dibawah 15 tahun adalah yang paling rentan terkena penyakit ini. Daya tahan tubuh yang masih lemah membuat gigitan nyamuk sangat berpotensi menyebabkan penyakit DBD.

“Dimungkinkan tahun ini ada peningkatan, apalagi di awal tahun ini saja sudah 58 kasus. Itu didominasi anak-anak, karena kategori anak-anak itu kan dibawah 15 tahun,” imbuhnya.

Karena peningkatan kasus inilah, pihak RSUD Soewondo telah mempersiapkan berbagai cara untuk menangani kemungkinan membludaknya pasien DBD di musim penghujan ini

“Februari kan masih hujan, kami antisipasi dengan menyiapkan UGD didepan. Kemudian tempat-tempat khusus juga kami siapkan,” tandasnya.

Dirinya mengimbau kepada masyarakat agar lebih membiasakan gaya hidup sehat dan bersih. Mengubur kaleng bekas, ban bekas serta menutup adanya genangan air yang berlokasi dijadikan tempat pengembangbiakan nyamuk. ( is )

You might also like