Jateng – Desa Tunggulsari Kecamatan Tayu kabupaten Pati Jawa-Tengah desa yang di tepi pantai laut jawa dekat hunian rumah penduduk, tanpa campur tangan pemerintah hilang dimakan gelombang laut yang semakin lama semakin melebar mendekati lahan tambak penduduk, sudah barang tentu abrasi air laut yang pasang mengingat daerah yang berada di desa Tunggulsari sangat rendah di bandingkan dengan desa- desa yang lain yang berada di kecamatan Tayu itu sendiri.
Semestinya pemerintah juga harus tanggap terhadap warganya yang hunian nya yang berada di tepi pantai dibikinlah bendung penangkal ombak atau dibuatkan Bronjong mengingat saat ini desa Tunggulsari yang di gadang gadang oleh pemerintah kabupaten pati merupakan desa Pariwisata dan desa unggulan terkait Nila Salin yang sudah terkenal dimana mana dan kas kain batiknya, bahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat berkunjung di daerah tersebut dan beliyau sempat mencicipi hidangan ikan Nila salin kalau rasanya gurih dan kial lain dari pada daerah yang lain.
Mengingat tempat budidaya ikan Nila Salin Nya pakai air payau tidak menggunakan air tawar dan tempat tersebut banyak pepohonan Mangrove di tepian bibir pantai yang sangat rindang dan lebat sudah semestinya layak menjadi desa pariwisata.
Saat Kades Setyo Wahyudi, dikonfirmasi pada awak media pada hari Sabtu 18/3 terkait tanahnya yang hilang ditunjukan di lokasi bibir pantai mengatakan ,” memang benar mas lahan yang berada di bibir patai ini hilang sampai TIGA HEKTAR kalau di hitung dari luas keseluruhan yang berada di desa kami, kami sangat prihatin terkait tanah yang hilang dengan air laut semakin lama semakin mendekati dengan lahan tambak yang berada di sebelah barat Desa kami, memang desa kami sangat rendah dari pada desa – desa yang lain yang berada di kecamatan Tayu.

Harapan kami pada pemerintah harus ikut campur tangan atau bantuan dari pemerintah untuk memecahkan permasalahan yang ada di desa kami ini minimal ada bangunan untuk penangkal ombak atau di bikin semacam bronjong agar tanah yang berada di tepi pantai tidak terjadinya abrasi, pada tahun kemarin sudah kami canangkan untuk tanaman Mangrove yang dekat tepi pantai namun sayang kebawa arus air laut yang sangat deras sekali ,” Tuturnya ( is )