Diduga Cuan Besar Dari Proyek IJD Wilayah 2.3, Rakyat Jadi Korban

Daerah
Dilihat 324

BENGKULU SELATAN
KOMPASNEWS.CO.ID
Diduga telah terjadi kolusi, korupsi, dan nipotisme atas proyek peningkatan pembanguan IJD wilayah 2.3 Bengkulu Selatan dan Kaur. Disebabkan karena diduga perusahaan yang memenangkan wilayah 2.3 tender proyek bernilai ratusan miliar di tiga titik di Bengkulu Selatan Dan Kaur tidak memenuhi syarat dan standar sehingga diduga terjadi kongkalikong antara oknum kuasa Anggaran dan kontraktor.

Saat di konfirmasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) saudara Miswan saat ditemui awak media kompasnews.co.id diruang kerjanya (24/01/24) menjelaskan bahwa membenarkan penunjukan PT. Belibis Raya Grup tidak kompeten dan agak di paksakan, hanya didasarkan ada pengalaman saja walaupun tidak mempunyai kelengkapan pendukung pelaksana proyek.

“Ya benar penunjukan PT. Belibis Raya Grup di paksakan dan perusahan juga belum berkompeten untuk proyek sekelas ini, karena waktu itu kami harus segera menggelar pekerjaan sementara perusahaan lain sudah menolak mengerjakan,” ujar Miswan.

Adanya Deal-deal proyek semacam ini telah menjadi alasan klasik dan banyak terjadi oleh pihak penyelenggara dan kontraktor untuk memproleh keuntungan pribadi dari anggaran dengan jumlah yang bervariasi, tergantung dari jumlah anggaran yang di gelontorkan. Diduga juga pada proyek di wilayah 2.3 Bengkulu Selatan dan Kaur dari penunjukan perusahaan yang tidak kompeten. Padahal sudah dihitung keuntungan dari sebuah pekerjaan proyek.

Akibat kecurangan yang dilakukan pihak penyelenggara dan kontraktor, jadinya kualitas dan mutuh pekerjaan menjadi di bawah standar dan akan mengakibatkan jalan cepat rusak yang seharusnya bisa bertahan 5 tahun atau lebih tapi kenyataanya belum aja serah terima pekerjaan sudah rusak.

“Kami sangat kecewa dengan pekerjaan proyek jalan Padang Jawi-Matai-Palak Siring, sebelumnya kami sudah menduga bahwa bahu jalan tidak sesuai Spek, kualitas dan mutuh pekerjaan diragukan, kemarin hari Jum’at sore sampai dengan Sabtu pagi (2/3/02/24) cura hujan cukup tinggi dan benar saja dugaan kami bahu jalan rusak akibat tergerus karena debit air cukup besar dan deras karena tebingnya agak tinggi, mereka tidak buatkan saluran drainase justru saluran drainase mereka timbun, sangat disayangkan sekali,dan juga akibat pembanguan ini banyak kebun sawit warga yang tergenang air karena yang seharusnya pakai drainase tidak dibuatkan saluranya dan juga bisa-bisa kami ternak buaya ditempat ini” ujar pak Edo warga desa Padang jawi.

Sementara kami awak media kompasnews.co.id Mencoba konfirmasi kepada pihak-pihak terkait dalam hal ini PPK dan Kasatker Balai Pembuat Jalan Nasional saudara Miswan dan Aldiansyah.
Namun beberapa kali kami hubungi melalui WA yang sebelumnya bisa berkomunikasi tetapi sekarang justru WA tidak aktif lagi atau mungkin nomor di Blokir.

Masyarakat pengguna jalan disekitar wilayah 2.3 Bengkulu Selatan dan Kaur merasa sangat dirugikan dengan ulah oknum kontraktor dan PPK yang diduga ada main mata dengan pemenangan tender proyek senilai ratusan miliar. Jelas-jelas perusahan tidak berkompeten serta dipaksakan menurut PPK saudara Miswan, menambah kental aroma kongkalikong proyek IJD di wilayah 2.3

Akibat dari dugaan kecurangan oknum penyelengara dan kontraktor pada proyek ini akan memakan korban di masyarakat karena jalan yang di bangun tidak dengan mutuh dan kualitas yang baik, sehingga jalan akan cepat berlubang, bahu jalan yang tidak baik dan lain sebagainya.

Patut diduga ada konspirasi jahat pada pelaksanan proyek-proyek pemerintah, juga tidak tertutup kemungkinan terjadi konspirasi jahat antara pengguna anggaran, pengawas internal pemerintah dan pelaksana proyek dalam hal ini kontraktor.

Dari investigasi, konfirmasi dan klarifikasi awak media dilapangan banyak diduga kecurangan dan pelanggaran yang dilakukan pihak kontraktor atas pekerjaan proyek jalan Padang Jawi-Matai-Palak Siring di kabupaten Bengkulu Selatan. Oleh karena itu kepada APH dan para pihak yang berkepentingan dengan pembanguan jalan ini untuk dapat melakukan pengawasan dengan ketat dan terukur.
Jangan sampai rakyat jadi korban akibat ulah oknum nakal.
(Tanto JKD)

You might also like