Samarinda,Kompasnews – Gabungan 2 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Kalimantan Timur mengalami inflasi sebesar 0,59 persen.
Inflasi untuk Kota Samarinda sebesar 0,52 persen dan Kota Balikpapan terjadi inflasi sebesar 0,67 persen.
“Pemicu inflasi terjadi adanya Kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan,”ungkap Ketua Tim Stat Distribusi BPS Kaltim Marinda Dama Prianto pada Press Release, di ruang Vicon BPS Kaltim, Senin (3/4).
Secara umum inflasi gabungan terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok transportasi sebesar 1,53 persen; kemudian kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,22 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0.21 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,11 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
Sementara itu, kelompok yang mengalami penurunan yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,02 persen; dan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen.
Untuk kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dan kelompok pendidikan pada Maret 2023 cenderung stabil.
Pada Maret 2023 dari 12 kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung sebesar 0,93 persen dengan IHK 116.40, sedangkan inflasi terendah terjadi di Pontianak yaitu sebesar 0,04 persen dengan IHK 114,60.
“Kota Samarinda dan Kota Balikpapan pada Maret 2023 masing-masing berada pada urutan kelima dan ketiga diantara kota IHK Pulau Kalimantan,”terangnya.
Pada Maret 2023 dari 90 kota pantauan IHK nasional, 65 kota mengalami inflasi dan 25 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar1,30 persen, dan inflasi terendah sebesar 0,03 persen terjadi di Denpasar. Sedangkan besaran deflasi tertinggi terjadi di Bandung sebesar 1,50 persen
dan deflasi terendah sebesar 0,02 persen terjadi di Dumai.
(Sumber Diskominfo)