Pasaman -kompasnews.co.id
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia perwakilan Sumbar Ungkap Pekerjaan Swakelola Pembangunan Labor beserta perabotnya di SMPN 4 Dua Koto Kabupaten Pasaman Sumatera Barat Tidak sesuai Volume Pekerjaan Sebesar Rp 8.335.835.01
Diketahui Pelaksanaan kegiatan tersebut dikerjakan oleh Panitia Pembangunan Sekolah P2S secara Swakelola berdasarkan surat perjanjian Nomor 02/SP/Dak-Smp/Sarpras/Disdik-pas/2023 tanggal 7 Juni 2023. Dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 629.229.167,00. Waktu pelaksanaan selama 172 hari terhitung sejak tanggal 7 Juni 2023 SD 26 November 2023.
Pekerjaan tersebut dinyatakan selesai dan diserahterimakan melalui BAST Nomor 21/BASTP/DAK-SMP/2023 Tanggal 29 Desember 2023 dan telah dibayarkan lunas terakhir dengan SP2D Nomor 08.05/000426/LSM,/1.01.0.00.01.000/p.04/11/2023 tanggal 30 November 2023.

Hasil Reviu terhadap dokumen pertanggungjawaban kegiatan yang meliputi Dokumen Kontrak, addendum kontrak, dokumen pembayaran,bacup data final Quantity dan hasil pemeriksaan fisik bersama PPK dan PPTK dan P2S tanggal 20 February 2024 menunjukkan terdapat kekurangan volume pekerjaan sebesar Rp 8.335.835,01
Pekerjaan Pondasi batu kosong, Pekerjaan Pasangan rangka kayu Plafon, Pekerjaan pasangan dindong dan pek Pelesetan dan sebagainya.
Sementara itu Menanggapi Tenuan BPK tersebut Kepala Sekolah Irmailis mengatakan pada awak media bahwa pekerjaan tersebut telah disesuai dengan Spek dan bahan.
“Semua pekerjaan dan bahan di sesuaikan dengan Spek.” Katanya (8/6).
“Sesuai dengan tahapan tindak lanjut, bahwa Bupati sudah menerbitkan Surat Perintah kepada seluruh SKPD untuk segera menindaklanjuti rekomendasi BPK sebagaimana yang tercantum dalam Audit BPK RI tersebut” Katanya (6/6)
Bupati Pasaman Sabar As juga menambahkan Tahap selanjutnya SKPD menindaklanjutinya selama 60 hari kerja sejak diserahkannya hasil Audit oleh BPK RI.
“Tahap selanjutnya SKPD menindaklanjutinya selama 60 hari kerja sejak diserahkannya hasil Audit oleh BPK RI.” Tutupnya.
Ketua LSM P2NAPAS Ahmad Husein ketika dikonfirmasi terkait Pembangunan Labor SMPN 4, .b, .. .b.b. ,z..b.b, . B, , Dua Koto Kabupaten Pasaman yang tidak sesuai Volume Pekerjaan mengatakan sangat meragukan kualitas bangunan tersebut dan dikhawatirkan roboh dan menimpa siswa saat belajar, apalagi Sumbar ini rawan Gempa katanya.
” Ya, kami khawatir bangunan Labor SMPN 4 Dua Koto Kabupaten Pasaman itu Roboh karena adanya kekurangan volume Pondasi dan Rangka atap bangunan tersebut” katanya.
Husein juga menyarankan kepada Pemerintah Daerah untuk menguji dan memeriksa kembali bangunan tersebut baik Material maupun pelaksanaan pekerjaan tersebut, Husein juga menyarankan kepada pemerintah daerah agar tidak memberikan beban tambahan pada kepala sekolah dan Guru atau P2S, karena kebanyakan kepseydan guru kurang memahami Spesifikasi tehnik bangunan dan akan sangat menggangu proses belajar mengajar disekolah. Tutupnya.
Oloan Harahap.