POTA- Malam ke 27 Ramadhan 1446 H di Masjid Nurul Barakah Pota, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Manggarai Timur Junaidin, S. Pd.I., M.Pd.I, mengisih kultum ramadhan dengan judul “Menjaga Iman Dari Penyakit Futur”. 26/03/2025.
Ia menyampaikan bahwa persoalan Iman dalam islam merupakan persoalan aqidah dan merupakan persoalan pokok yang sangat menentukan permasalahan lainnya seperti fiqih dan akhlak umat islam.
“Segala permasalahan iman dalam islam adalah persoalan utama yang menentukan permasalahan diantaranya, seperti fiqih dan akhlak umat islam,” tutur Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Manggarai Timur.
Lebih lanjut beliau menjelaskan, bahwa kalaulah perkara iman ini tidak penting tentu tidak mungkin Rasulullah Muhammad SAW rela diusir dari rumah dan kampungnya Mekkah dan bermukim di Yastrib atau rela dilempar batu dan kotoran unta di kota Ta’if ketika menyeru Bani Soqif untuk beriman kepada Allah SWT.
Namun demikian, sembari mengutip ayat Al-Qur’an surah Annisa ayat 137 serta hadist Nabi tentang Iman, Junaidin menyebut Iman dalam hati setiap umat islam itu ibarat pakaian yang dipakai ada masanya ia usang dan perlu diperbaharui.
Iman itu sifatnya fluktuatif, naiknya karena ketaatan dan turunnya karena maksiat yang dilakukan. Adapun Kondisi yang demikian disebut sebagai “Futur”.
Futur merupakan kondisi hati seseorang yang meyebabkan ia hilang gairah atau semangat untuk beribadah kepada Allah SWT.
Apa yang menyebabkan futur ini bercokol dihati umat islam, Junaidin menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh kemaksiatan yang seseorang lakukan yang menjauhkan dirinya dari Allah seperti terlalu sering dan larut dengan urusan duniawi (urusan pekerjaan, keluarga, teman, politik dan semacamnya).
Kemudian diakhir ceramahnya, Junaidin menutup dengan menawarkan solusi jamaah agar bagaimana penyakit futur ini ditanggulangi dengan cara membawa kebiasaan selama Ramadhan serta ibadah-ibadah penting selama berpuasa sebulan penuh keluar Ramadhan dan menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan-kebiasaan yang menjadi habit. Insya Allah dengan cara itu kita tetap bisa menjaga diri kita dari serangan penyakit futur. Wallahualam bishowab. (*)













