Menakar Calon Gubernur NTT :Analisis Pilgub NTT 2024

Daerah
Dilihat 772

Oleh Amir S. Kiwang, M.Si
(Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Kupang)

Kupang-NTT,Opini-Kompasnews.co.id- Lembaga survei Charta Politika pada beberapa waktu yang lalu telah merilis hasil survei berjudul ‘ Preferensi Politik dan Sosial Masyarakat NTT ‘. Dari lima nama yang beredar, Melki Lakalena Politisi Partai Golkar memiliki elektabilitas 31,1%. Disusul Politikus Senior Demokrat Benny Kabur Harman 26,9%, Ansy Lema dari PDIP (24.9%), dan Simon Petrus Kamlasi (Kasrem 161 Wirasakti Kupang) 2,1%.

Dari hasil survey ini menunjukan bahwa posisi tertinggi di duduki oleh Melki Lakalena dan dibuntuti oleh Ansy Lema, meski survey bukan merupakan varibel tunggal dan mutlak dalam memenangkan kontestasi pilkada, tapi paling tidak, hasil survey bisa dijadikan barometer oleh parpol untuk menentukan arah dukungan politik pada pilkada Gubernur NTT 2024.

Hal substansial dalam kontestasi Pilgub NTT nanti adalah soal total kursi yang Ada di DPRD provinsi NTT dan jumlah/syarat minimal dukungan. Total kursi yang ada di DPRD NTT adalah 65 kursi dan syarat minimal dukungan untuk satu paslon Gubernur dan wakil adalah 13 kursi. Menariknya dari semua partai yang memperoleh kursi di DPRD NTT, tidak ada satu partai pun yang mencapai 13 kursi. Kursi terbanyak hanya 9 kursi yang dimiliki oleh PDIP, Golkar dan Geridra. Artinya mau tidak mau, suka/tidak suka, untuk mengusung satu pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur dalam pilkada NTT 2024 harus dilakuan oleh koalisi partai politik. artinya, maksimal bisa muncul lima pasangan calon jika syarat minimal itu terpenuhi. Akan tetapi itu akan sangat tergantung pada peta koalisi yang akan terjadi nanti.

Nah menarik untuk disimak adalah potensi siapa yang akan mendapatkan pintu partai dari sekian nama yang sedang beredar. Karena partai tetap memegang kunci dalam proses ini. Hal menarik lain utuk dicermati dalam dalam proses ini adalah soal ruang yang diberikan oleh partai politik, karena faktanya ada partai yang membuka pendaftaran secara umum bagi calon, ada partai yang tidak buka pendaftaran, ada yang buka tapi cuma untuk internal kader partai. PAN, PKB buka Pendaftaran, Golkar dan PDIP tidak buka pendaftaran, dan nasdem buka pendaftaran tapi hanya untuk kalangan Internal Partai.

Posisi Melki Lakalena di golkar relatif Aman karena beliau adalah Ketua DPD I Golkar NTT dan sejauh ini golkar tidak membuka pendaftaran dan memutuskan beliau untuk maju sebagai calon Gubernur, tinggal bagaimana Melki bisa mendapatkan dukungn dari partai lain untuk berkoalisi agar bisa memenuhi kuota 13 kursi. Saat ini Golkar memiliki 9 Kursi, sehingga golkar setidaknya butuh partai yang minimal memiliki 4 Kursi utuk berkoalisi agar bisa memenuhi syarat 13 kursi. Peluang itu bisa di dapatkan lewat PAN yang memiliki 4 kursi, PSI 6 kursi, atau Hanura 4 Kursi, tergantung deal politiknya serta tawaran Cawagubnya.

Ansy Lema dan Emi Nomleni masih berusaha untuk bisa mendapatkan pintu PDIP. Ansy lema meski adalah anggota DPR RI dari PDIP, tapi bukan pengurus Partai (Non struktural), sebaliknya Emi Nomleni adalah anggota DPRD NTT dan juga ketua DPD PDIP NTT dan punya jasa dalam pemenangan pada Pileg kemarin, dimana PDIP secara Nasional menjadi partai pemenang, dan di NTT memperoleh 9 kursi bersama dengan Golkar dan Juga Gerindra yang menjadi pemilik kursi terbanyak di DPRD NTT.
Menarik adalah kita melihat kearah mana nanti Gerinda akan berkiblat, karena sejauh ini Gerindra sendiri tidak punya figur kandidat kuat untuk Cagub, apalagi setelah pentolan Gerindra NTT yang juga mantan Wagub NTT Eston L. Foenay memutuskan untuk tidak Maju dalam pilgub kali ini.

Nasdem yang memiliki 8 kursi di DPRD NTT sudah memberikan rekomendasi kepada Simon Petrus Kamlasi (Kasrem 161 Wirasakti Kupang). Tetapi karena Cuma punya 8 kursi, maka Nasdem tetap harus membangun koalisi dengan partai lain untuk mengusung Simon Pertus Kamlasi.

Dari fakta dan data yang tersaji diatas, maka boleh di bilang posisi cagub yang relatif aman saat ini Cuma Melki lakalena dan Simon petrus kamlasi, tinggal kita tunggu apakah baik melki yang di Dukung Golkar ((9 Kursi) dan Simon Petrus Kamlasi yang di dukung Nasdem (8 Kursi) bisa segera mendapatkan mitra koalisi dan menyepakati siapa Cawagub yang mendampingi mereka. Tentu ini adalah deal yang harus disepakati oleh Cagub dan partai koalisi dengan mempertimbangkan rekam jejak maupun basis politik elektoral dari cawagub yang bersangkutan.

You might also like