Kompasnews.co.id. Manggarai Timur-NTT. Meski pembelian BBM bersubsidi Jenis Pertalite dan Bio-Solar sudah tidak menyebabkan antrian panjang. Ada keresahan baru dari masyarakat petani yang merupakan pengguna BBM Bersubsidi tersebut.
Keresahan masyarakat itu adalah adanya dugaan penimbunan BBM Jenis Pertalite oleh oknum tertentu yang digunakan untuk kepentingan Nelayan. Dugaan penimbunan ini sudah menjadi pembicaraan umum di tengah masyarakat petani bawang.
Salah satu petani bawang berinisial AW (42) kepada media kompasnews.co.id menceritakan bahwa sepertinya ada oknum penimbun BBM bersubsidi jenis Bio-Solar oleh oknum nelayan.
“Saya menduga ada praktik penimbunan oleh oknum nelayan atau pemilik perahu motor selama ini. Hanya saja ini masih luput dari pengawasan aparat hukum”, tuturnya di Desa Nanga Mbaling, Sabtu, 1 Juni 2024 Sekitar Pukul 15.12 Wita.
Secara mekanisme hukum pembelian BBM bagi nelayan hanya diperbolehkan sekali pakai untuk mencegah terjadinya penimbunan.
Sebelumnya Pemda Manggarai Timur, Pada hari Rabu 15 Mei 2024, melalui Dinas Ekbang Migas pernah turun melakukan pengawasan langsung terhadap penyaluran BBM Bersubsidi di SPBU Pota, Sambi Rampas.
Dalam kunjungan tersebut Kepala Ekbang Migas menyampaikan beberapa hal terkait dengan kendala penyaluran BBM Bersubsidi di SPBU Pota selama ini, Yaitu; faktor pembiayaan/finansial pemilik SPBU Pota dan Rekomendasi Pembelian BBM Bersubsidi oleh Nelayan Pantura Pota.
“Setelah kami turun dan mengawasi langsung, kami menemukan kendala selain soal pembiayaan di Depot Pertamina Reo, adalah pembelian BBM oleh Masyarakat Nelayan yang seharusnya secara aturan memiliki rekomendasi Dinas dengan prasyarat Nelayan harus memiliki surat ukuran perahu motor terlebih dahulu.”, ujar Ferdi Lendo, Kabag Ekbang Migas Pemda Manggarai Timur.
Disisi lain, rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kelurahan Pota selama ini terkesan tidak relevan dengan fakta kepemilikan perahu motor yang dimilik oleh nelayan Kelurahan Pota. Rekomendasi yang dikeluarkan diduga melebihi dari data kepemilikan perahu motor oleh nelayan Kelurahan Pota.
Salah satu Petugas SPBU Pota ketidak dikonfirmasi oleh awak media soal data rekomendasi pembelian BBM oleh nelayan dari Kelurahan Pota memberi jawaban.
“Silahkan tanya ke Kelurahan Pota sendiri terkait dengan rekomendasi pembelian BBM untuk nelayan.”, jawab salah satu petugas SPBU ketika dikonfirmasi. Sabtu, 01/05/2024.
Sementara itu, Pihak Kelurahan Pota saat dikonfirmasi via whatsapp terkait dengan data rekomendasi pembelian BBM untuk nelayan Kelurahan Pota belum memberikan penjelasan. Selasa, 28/05/2024.
Untuk diketahui, menurut data kepemilikan perahu motor yang sampaikan oleh Kecamatan Sambi Rampas, total perahu motor untuk Kelurahan Pota sejumlah 104 unit.