Pembelian HP Senilai Sepuluh Juta Rupiah, Kades Talang Indah Lukai Hati Masyarakat Desa

Daerah
Dilihat 661

BENGKULU SELATAN
KOMPASNEWS.CO.ID
Dana Desa yang dialokasikan Pemerintah Republik Indonesia bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Nusantara. Tidak terkecuali desa Talang Indah Kecamatan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan.

Apa yang dilakukan pemerintah desa terdapat kejanggalan dalam pembelian HP Tersebut ini di karenakan tanpa musyawarah dengan BPD setempat. Menurut Ketua BPD tidak ada pembahasan dalam rapat pengadaan barang dan jasa pemerintah desa mengenai pengadaan HP untuk kepala desa dengan nominal yang cukup tinggi.

Ketua BPD talang Indah Suadi mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui adanya anggaran pembelian HP tersebut diberitahukan secara lisan setelah di anggarkan. Tidak ada pembahasan sama sekali dalam rapat pengadaan HP untuk kepala desa.

“Diberitahukan pembelian HP tersebut setelah anggaran desa selesai di bahas dan di setujui tetapi tidak ada pembahasan pembelian HP saat dalam rapat yang di gelar” kata Suadi ketua BPD desa Talang Indah.

Kepala desa Talang Indah Suli sa’at di konfirmasi awak media untuk di mintai keterangan terkait pembelian HP dirinya belum memberikan tanggapan.
Menjadikan pertanyaan besar atas realisasi Dana Desa Talang Indah yang tanpa musyawarah dengan BPD desa setempat tapi tetap melaksanakan pembelian HP tersebut.

ketum LSM P2NAPAS memantau dan mengikuti perkembangan laporan Ketua DPW P2NAPAS Kepada Kejari Bengkulu Selatan terkait laporan desa Talang Indah yang sudah masuk. Dan meminta laporan itu segera di proses secara profesional, akuntabel dan transparan, mengingat desa ini patut diduga tidak mengedepankan kepentingan masyarakat lagi, sebab pembelian HP dengan nilai fantastis dianggap belum terlalu prioritas karena masyarakat masih membutuhkan bantuan untuk meningkatkan ekonomi mereka.

“Kepala desa Talang Indah tidak berempati dan bersimpati kepada masyarakat desa karena masih banyak hal-hal mendesak lainya yang memerlukan perhatian pemdes, Tapi sangat disayangan mereka lebih mementingkan beli barang yang seharusnya masih bisa di tangguhkan ataupun jika mendesak beli yang lebih murah namun penggunaannya tetap maksimal,” Kata Ahmad Husen Batu Bara di Jakarta.

(Tanto JKD)

You might also like