Surat Terbuka untuk Seluruh Pemuda Halsel; Jangan Kotori KNPI dengan Itervensi ulang Partai Politik

Daerah
Dilihat 342

Oleh: M. Ramdan Umasangadji

(Mahasiswa UMMU Ternate)

HAL-SEL_Kompasnews.co.Id–Hari ini kita berada di persimpangan yang menentukan arah masa depan organisasi kepemudaan terbesar di negeri ini Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Halmahera Selatan. Organisasi yang sejatinya menjadi rumah besar bagi seluruh elemen pemuda dari berbagai latar belakang sosial, budaya, agama, dan organisasi di Saruma Tercintai ini.

Namun ironisnya, rumah ini mulai kehilangan ruhnya. Kita menyaksikan gejala keterlibatan partai politik dalam tubuh KNPI, termasuk di Kabupaten Halmahera Selatan, yang secara terang-terangan mulai mengintervensi arah dan proses pemilihan Ketua KNPI.

“Sebagai anak muda yang lahir dan besar di Gane, saya muak. Ya, muak dengan bagaimana KNPI sekarang diperlakukan layaknya mainan partai politik. Pemilihan ketua KNPI Halmahera Selatan bukan lagi kontestasi ide dan gagasan, tapi kontestasi siapa yang paling rajin menyembah elit, siapa yang paling cepat bersalaman di belakang layar, dan siapa yang dapat restu dari pengurus partai Politik. Ini menyedihkan, bahkan menjijikkan.

Kami di kampung-kampung berjuang membesarkan organisasi kepemudaan lewat kegiatan sederhana seperti turnamen sepak bola antar dusun, diskusi-diskusi kepemudaan konsolidasi gagasan, dan kerja bakti tanpa pamrih. Semua kami jalankan dengan semangat gotong royong, bukan dengan dana besar, tapi dengan niat tulus membangun komunitas.

Tapi di pusat kabupaten, yang menentukan arah organisasi pemuda justru orang-orang yang tidak pernah hadir dalam satu pun forum itu. Mereka datang bukan membawa semangat membangun, tapi membawa proposal kekuasaan.

Partai politik harus tahu diri. KNPI bukan alat mobilisasi massa untuk Pemilu 2029. KNPI bukan sayap partai. Dan pemuda, apalagi dari wilayah seperti Gane, tidak bisa dibeli hanya dengan janji jabatan atau kaos partai. Kami tidak sudi harga diri kami dikompensasi dengan stiker dan baliho murahan.

Jangan datang hanya saat pemilihan. Jangan pelihara kader untuk kepentingan kalian lalu menyebutnya regenerasi. Itu bukan kaderisasi. Itu adalah kooptasi! Itu adalah penjajahan gaya baru. Saya tidak akan tinggal diam.

Kami pemuda Gane tidak akan membiarkan masa depan KNPI dicuri oleh segelintir elit yang hanya peduli pada kemenangan politik, bukan pada pembangunan karakter anak muda. Kalau perlu, kami akan buat organisasi baru. Kami lebih memilih berjalan kaki dengan harga diri, daripada naik mobil dinas dengan harga diri yang ditinggal di bagasi.

Jadi dengarkan ini baik-baik, kami bukan anak kecil yang bisa disogok dengan kaos partai. Kami bukan pion di papan catur politik kalian. Dan kami tidak akan diam saat rumah pemuda kita semua kalian kuasai demi kepentingan sesaat.

Jangan paksa kami melawan. Tapi kalau kalian memaksa, maka bersiaplah, pemuda Halmahera Selatan punya sejarah panjang melawan penindasan, dan kami tidak akan ragu menuliskannya ulang hari ini. (Tim/Red)

You might also like