Wali Kota Batam Luncurkan berbagai Keringanan Bayar Pajak PBB-P2

Daerah
Dilihat 128

Batam,kompasnews.co.id – Wali Kota Batam Haji Muhammad Rudi membuka Bulan Panutan PBB-P2 Kota Batam Tahun 2023 di Hotel Planet Holiday, Jodoh, Rabu (15/3/2023) pagi. Kegiatan ini meluncurkan dan mensosialisasikan berbagai keringanan dalam pembayaran pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB-P2).

Sosialisasi disampaikan kepada sejumlah tokoh masyarakat, pelaku usaha dan berbagai elemen perwakilan masyarakat. Diantara yang hadir adalah aparatur pemerintahan kecamatan, kelurahan, dan organisasi perangkat daerah (OPD). Hampir seluruh Forkompimda juga hadir diantaranya Kejari Herlina Setyorini, Dandim Letkol Inf Galih Bramantyo, Danpomal, perwakilan dari Kapolres, Danlanud, Guskamla Koarmabar, dan Kepala Cabang Bank Riau Kepri di Batam.

Berdasarkan Peraturan Wali Kota Batam (Perwako) Nomor 255 Tahun 2022 tentang Pemberian Pengurangan Pokok Ketetapan PBB-P2 diberikan sejumlah diskon atau pengurangan. Diantara pengurangan PBB-P2 yang diluncurkan adalah:

  1. Pengurangan 10 persen dari pokok ketetapan PBB-P2 kepada wajib pajak yang melakukan pembayaran pada triwulan I pada bulan Januari sampai dengan Maret 2023.
  2. Keringanan 5 persen dari Pokok ketetapan PBB-P2 kepada wajib pajak yang melakukan pembayaran pada triwulan II pada bulan April sampai dengan Juni 2023.
  3. Keringanan 50 persen untuk prasarana pendidikan dan prasarana kesehatan.
  4. Pengurangan 100 persen untuk sarana penunjang rumah ibadah.
  5. Pengurangan 100 persen untuk wajib pajak PBB-P2 dengan NJOP kurang dari Rp 30 juta.

Wali Kota Rudi dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang digelar Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) tersebut. Menurutnya, pajak merupakan instrumen utama pemasukan daerah yang kemudian dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan.

“Batam ini bisa dibangun karena bapak dan ibu membayar pajak. Keberhasilan pembangunan Batam ini tergantung pada bapak dan ibu,” tegas Rudi.

Bahkan Wali Kota Rudi sangat apresiatif karena Batam masuk salah satu daerah terbaik dalam perolehan PBB-P2. Tentu, ini menjadi modal sangat penting dalam upaya membangun Batam menjadi kota baru yang maju dan madani.

Sektor-sektor pendapatan ini, sambung Rudi, perlu dijaga agar pembangunan tetap berjalan. Selain PBB-P2, di Pemko ada pula sektor retribusi. Sementara di BP Batam ada pemasukan dari sektor uang wajib tahunan otorita (UWTO) atas pemanfaatan tanah.

“Kita sedang berusaha sungguh-sungguh mensinergikan semua kekuatan untuk membangun Kota Batam ini. Bagaimana Batam ini kalau dalam Bahasa kampung sini bisa bedelau,” ungkap Rudi disambut aplaus yang hadir.

Dia pun memaparkan progres pembangunan infastruktur proritas yang sedang dilaksanakan. Diantaranya pengembangan Bandara Hang Nadim bekerjasama dengan Incheon dari Korea Selatan. Pembangunan Bandara ini tanpa uang pemerintah sepeser pun karena dibangun dengan investasi dari swasta.

Bandara ini akan mampu menarik pengunjung karena akan dibuka berbagai rute baik nasional maupun internasional. Sudah tentu, kata Wali Kota Rudi, Bandara ini akan mendatangkan pemasukan bagi Kota Batam.

Selain itu, saat ini pembangunan pelebaran jalan dari Batu Ampar hingga ke Nongsa melalui Bandara Hang Nadim juga sedang dilaksanakan. Nantinya, jalan tersebut akan memiliki lima lajur kiri dan lima lajur kanan serta dilengkapi dengan lampu dan pohon yang membuat Batam semakin indah.

Namun Wali Kota Rudi mengingatkan, keindahan Bandara dan Jalan saja tidak akan membuat orang tertarik ke Batam. Masyarakat Batam diminta inovatif dan kreatif membuat berbagai terobosan produk seperti kuliner, atau jasa lainnya yang membuat orang semakin berminat berwisata ke Batam.

“Kita juga sedang membangun dan menata Pelabuhan Kontainer Batu Ampar. Ini perintah Pak Presiden Jokowi langsung ke saya. Ini sumber pemasukan yang tidak kecil nilainya. Tidak mudah memang, tapi sekarang sudah nampak perubahannya,” papar Wali Kota Rudi.

Bukan itu saja, Wali Kota Rudi juga mengaku sedang mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) Kesehatan di Sekupang dengan membangun rumah sakit berstandar internasional. Ini juga akan dapat mendatangkan pemasukan besar bagi Batam, dengan sumber daya kesehatan dan peralatan medis yang modern dan lengkap dapat menarik semakin banyak orang datang berobat ke Batam.

“Bila ini semua selesai dibangun tentu kita harapkan dapat menghasilkan pemasukan maksimal sehingga kita dapat mewujudkan Batam menjadi Kota Baru yang modern,” tegasnya.

Terakhir dia juga memaparkan desain pembangunan moda transportasi light rapid train (LRT). Bentuk LRT yang akan dikembangkan tersebut dengan tipe menggantung mirip Gondola. Selain memberikan alternatif transportasi yang murah dan mudah bagi masyarakat dan wisatawan, juga akan memberikan pemasukan keuangan bagi Kota Batam.

Namun Wali Kota Rudi juga menegaskan bahwa modal paling utama adalah sinergi dan kekompakan seluruh komponen dan masyarakat dalam menyukseskan pembangunan saat ini. Untuk itu, bagi yang punya kewajiban membayar pajak, dia mengajak untuk segera menyetorkan pajaknya. Dia juga menegaskan target PBB-P2 sebesar Rp 260 miliar harus tercapai tahun ini

Sebelumnya Kepala Bapenda Raja Azmansyah menjelaskan bahwa program keringanan PBB-P2 ini juga menjadi stimulus bagi masyarakat. Dengan pengurangan ini, akan mengurangi beban sehingga keuangan masyarakat dapat dialihkan pada kegiatan-kegiatan bernilai ekonomi lainnya. Juga mendorong masyarakat untuk menyegerakan pembayaran pajaknya.

“Kita bersyukur dengan kebijakan ekonomi Pak Wali Kota, terutama saat pandemi lalu, kemampuan membayar pajak masyarakat tetap tinggi. Dengan strategi ini pula, tiga bulan pertama tahun ini kami sudah berhasil mengumpulkan hampir 50 miliar rupiah. Jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya,” papar dia.

Dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan penghargaan bagi wajib pajak yang taat pajak dari berbagai kalangan. Bahkan di ujung kegiatan, Wali Kota Rudi dan Forkompimda yang hadir melakukan langsung pembayaran pajak melalui petugas Bank Riau Kepri yang hadir di tempat tersebut.(Al siregar)

You might also like