Ketua DPRD Ali Badrudin, Diharapkan Impor Beras Tak Pengaruhi Harga Gabah Panenan

Daerah
Dilihat 153

Jateng – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Jawa Tengah, Ali Badrudin menyoroti import beras yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Meskipun Ali setuju impor beras dari Vietnam dan Thailand diharapkan dapat menstabilkan harga beras di pasaran. Ia berharap hal ini tidak mempengaruhi harga gabah panen di kalangan petani.

Menurutnya, dengan adanya impor beras ini secara otomatis akan membuat stok beras di pasaran semakin banyak, sehingga membuat harga menjadi turun. Jika harga beras murah, Ali khawatir para petani di Kabupaten Pati tidak bisa menikmati tingginya harga gabah.

“Kemarin ada berita bahwa pemerintah impor beras dari luar negeri. Ini justru akan berpengaruh terhadap harga beras di pasar. Ketika petani kita panen, pemerintah justru mendatangkan beras dari luar supaya harganya murah. Kalau murah kan harga gabah juga ikut turun, petani tidak bisa menikmati tingginya harga beras,” paparnya.

Untuk itu, Ali berharap agar pemerintah bisa lebih bijak dalam mengambil kebijakan. Jangan sampai, harga beras yang saat ini masih tinggi tidak bisa dirasakan dampaknya oleh petani yang sedang panen raya.

Politikus dari PDI P ini juga berharap antara harga beras di pasar dan harga gabah di petani tetap stabil. Artinya, masyarakat mampu membeli beras dengan harga terjangkau. Disisi lain petani bisa menjual gabah dengan harga yang menguntungkan.

“Pemerintah pusat juga harus memikirkan petani, jangan hanya masyarakat yang memang membutuhkan beras sebagai makanan pokok. Saya takutnya, jika harga beras murah harga gabah juga murah, lebih parahnya lagi kalau si penggarap menyewa lahan untuk bertani, bisa bisa malah tidak untung tapi malah merugi, kan kasihan jerih payah selama bercocok tanam hingga merawat tanpa ada hasil. Harusnya pemerintah bisa menstabilkan keduanya,” tandasnya.

Ali juga tidak memungkiri, banyak dari para petani yang berharap tingginya harga beras saat ini diikuti tingginya harga gabah. Terlebih, pengeluaran untuk menggarap lahan sawah juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Sehingga, kestabilan harga jual gabah di kalangan petani dirasa sebagai imbalan yang pantas bagi petani atas jerih payahnya menjaga ketahanan pangan negara. ( is )

You might also like