BENGKULU SELATAN KOMPASNEWS.CO.ID Diduga pemerintah desa Jeranglah Rendah kecamatan Manna kabupaten Bengkulu Selatan provinsi Bengkulu Mark-up harga satuan pengadaan Sapi juga terindikasi sapi asalan karena banyak yang mati setelah di serahkan ke pada warga penerima.
Saat dikonfirmasi PLH kepala desa Jeranglah Rendah menjelaskan, dana ketahanan pangan desa dianggarkan untuk pembelian sapi sebanyak 20 ekor dengan anggaran 198.000.000,- mengenai umur sapi tidak tahu dan sekarang sapi yang di serahkan kepada warga tersebut ada yang mati sebanyak 5 ekor dan pembelian sapi pun kami tidak mengetahui dari siapa dan PT nya apa.
“Mengenai dana ketahanan pangan 20% desa Jeranglah rendah di belanjakan untuk pembelian sapi sebanyak 20 ekor dan sudah diserahkan kepada masyarakat penerima. Sampai dengan hari ini setelah sapi di serahkan lebih kurang satu bulan yang lalu sudah 5 ekor yang mati, ujar PLH kades Jeranglah Rendah.
Sementara di tempat terpisah warga desa Jeranglah rendah sangat menyayangkan dan merasa dirugikan dengan pengadaan jenis sapi ini karena belum genap satu bulan sudah lebih dari 8 ekor sapi yang mati. Dan sapi tersebut kami lihat seperti masih kurang umur dan di perkirakan masih menyusui sama induknya. Jelas saja sapi ini cepat mati.
“Sapi yang di serahkan sama kami masih kecil dan belum cukup umur diperkiran umur sapi antara 6 bulan sampai dengan 8 bulan. Sapi yang belum bisa lepas dari induknya,” kata warga penerima yang tidak mau disebutkan namanya.
Sampai berita ini di tayangkan belum ada tanggapan dari kades yang sebentar lagi habis masa jabatannya.
Sementara masyarakat desa resa karena harapan mereka bisa pelihara hewan ternak sapi sudah tidak bisa karena sapi mereka mati,
Masyarakat sangat kecewa.
(Tanto JKD)