Kompasnews.co.id

Kab Bekasi – Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) adalah salah satu kegiatan program penanganan fakir miskin extrim diselenggarakan Kementerian Sosial yang di tindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah (Pemda), dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal fakir miskin melalui perbaikan atau rehabilitasi kondisi rumah yang tidak layak di tempati.

Seiring waktu Penanganan rumah tidak layak huni tersebut di Kabupaten Bekasi terus berjalan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melalui Dinas Perumahan, Permukiman Rakyat dan Pertanahan (Disperkimtan) menargetkan akan membangun 2500 unit rumah.

Namun di sayangkan, masih ada temuan dilapangan program bantuan Rutilahu tidak tepat sasaran. Ini diduga ada unsur kesengajaan atau keteledoran dari oknum yang melakukan pendataan data base. Dengan maksud tujuannya lebih mementingkan individu dari keluarga yang terdekat, di bandingkan fakir miskin extrim yang benar-benar membutuhkan Rutilahu.

Dari hasiil pemantauan Tim Media KOMPAS BERITA, banyak sekali temuan diduga pelanggan dan mencari keuntungan sesaat dalam program menfaat Rutilahu ini. Semua itu bisa diliat dari awal pembangunannya.

“:Seperti hasil temuan awak media di Kp. Ciendog RT.001/RW.006, Desa Ridomanah, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat,” tepatnya didekat rumah Ketua LPM dan Kepala Desa.

Pekerja Rutilahu yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan,” ini benar bantuan Rutilahu, tapi anggaran biaya sudah menambah lagi,” soalnya bantuan Rutilahu berapalah dan mana cukup biayanya untuk membangun rumah seperti ini. Pada waktu di lokasi (05/06/2023),” ujarnya pekerja pada saat itu.

Setelah akan di hubungi ketua LPM Desa Ridomanah Kecamatan Cibarusah berinisial (IR) melalui Via telpon whatsapp tidak bisa di konfirmasi selalu tidak ada di tempat, sampai dengan saat ini. (KASIM)